Enam Tahun Lagi, Sampit Bakal Jadi Smart City

smart city,Sampit Bakal Jadi Smart City
Ekspose MoU antara Pemkab Kotim dengan Unda Sampit untuk program smart city yang ditargetkan bisa terwujud 6 tahun ke depan , Senin (1/11) kemarin.(istimewa)

SAMPIT-Dalam mewujudkan Smart City atau Kota Cerdas,  Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) melalui  Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) menggandeng perguruan tinggi swasta setempat, yakni Universitas Darwan Ali (Unda) Sampit.

Bupati Kotim Halikinnor mengatakan,  kerja sama dengan Unda Sampit terkait dengan penyiapan Sumber Daya Manusia  (SDM) para Aparatur Sipil Negara (ASN),agar memiliki peningkatan kemampuan dalam teknologi informasi.

“Seperti yang kita tahu Unda memiliki fakultas yang konsen dalam hal teknologi informasi. Jadi mereka akan membantu kita, supaya ASN kita juga siap dengan adanya kemajuan teknologi informasi,” ujarnya, saat Rapat Koordinasi Implementasi Smart City, di Ruang Sampit Creative Hub, Senin (1/11).

Dikatakan pula, di Indonesia ada 200 kabupaten yang mengikuti program Smart City, termasuk Kotim. Selanjutnya pemerintah pusat akan memilih 50 kabupaten untuk dibina dalam mewujudkannya.

Kerja sama itu ditandai penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara  Pemkab Kotim dengan Unda Sampit,  serta penyerahan hasil  Inovasi dari penggiat inovasi Kotim.

Lebih lanjut diuraikan, u Pemkab Kotim sendiri telah menyambut program Smart City ini dengan meluncurkan program yang diberi nama Sampit Creative Hub. Program yang dikomandoi Diskominfo Kotim ini bertujuan memudahkan pelayanan kepada masyarakat.

Baca Juga :  Poliklinik di RSUD dr Murjani Tak Operasional Selama Lebaran

Menurutnya jika sudah menjadi kota cerdas, maka semua layanan publik akan berbasis aplikasi. Salah satunya, Pemkab sudah mendesain pembayaran parkir menggunakan barcode,  sehingga tidak perlu membayar uang tunai.

Kepala Diskominfo Kotim Multazam menambahkan, salah satu dari enam dimensi yang penting dalam Smart City adalah sumber daya manusia karena menyangkut kemampuan, kapasitas dan kompetensi.

“Ini supaya terjadi loncat-loncatan sangat cepat sehingga enam tahun ke depan Smart City itu sudah bisa kita raih. Kerja sama ini untuk membantu kinerja pemerintah agar bisa dengan kecepatan tinggi dalam melakukan penyesuaian,” pungkasnya.

Selain dengan Universitas Darwan Ali, sebelumnya sudah banyak kerja sama dilakukan pemerintah daerah dengan perguruan tinggi lainnya,  seperti di bidang kedokteran dengan Universitas Brawijaya dan Universitas Lambung Mangkurat, serta program lainnya. (yn/gus)



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *