Fakultas Kedokteran di Kalteng Bakal Bertambah

UMPR Mulai Rintis Pembangunan Fasilitas

dokter
KUNJUNGAN: Dirjen Tenaga Kesehatan (Nakes) Kemenkes Arianti Anaya menghadiri kunjungan lapangan pendirian Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palangka Raya, Rabu (5/3/2024). (DODI/RADAR SAMPIT)

PALANGKA RAYA, radarsampit.com – Fakultas kedokteran di Kalimantan Tengah bakal bertambah. Setelah Universitas Palangka Raya, Universitas Muhammadiyah Palangka Raya kini tengah merintis pembangunan fakultas tersebut.

Rektor Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR), Muhammad Yusuf mengatakan, pihaknya memenuhi standar pendirian fakultas kedokteran. Hal itu untuk menghasilkan lulusan yang berstandar tinggi dan dokter yang terampil, hingga mampu meningkatkan kualitas kesehatan di Kalteng.

Bacaan Lainnya

”Kami terus melakukan langkah konkret dan kami akan terus mempercepat sarana dan prasarana yang sudah ditetapkan,” ujarnya, Rabu (5/3/2024).

Menurutnya, sarana fakultas kedokteran dan jaringan internet sudah maksimal dengan lahan puluhan hektare. ”Membuka FK ini sangat berat. Kami lakukan upaya kami memperkuat dedikasi dalam bidang kesehatan bagi masyarakat Kalteng,” katanya.

Direktur Jenderal (Dirjen) Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Arianti Anaya saat menghadiri visit lapangan pendirian Fakultas Kedokteran di Kampus II UMPR Jalan Anggrek Kereng, Palangka Raya, dari sisi kebutuhan, pembangunan Fakultas Kedokteran di Kalteng peluangnya masih besar. Pasalnya, jumlah dokter belum tercukupi sesuai jumlah penduduk.

Baca Juga :  Kedapatan Bawa Sabu, Duo Emak-Emak di Kalteng Menangis dan Menjerit

”Saya harapkan semoga ada universitas lain yang bisa membuka Fakultas Kedokteran di Kalteng. Namun, tetap saja harus disiapkan dengan baik dan tidak mudah,” katanya.

Terkait rencana FK Muhammadiyah, harus dilengkapi fasilitas sarana dan prasarana serta sumber daya manusia. Apalagi dari sisi SDM belum lengkap sesuai persyaratan. Termasuk laboratorium penunjang, seperti anatomi, farmakologi, hingga mikrobiologi.

Dia menambahkan, untuk Kalteng, dengan jumlah penduduk 2,8 juta orang lebih, harusnya punya 2.800 dokter. Namun, saat ini hanya ada sekitar 1.250 dokter, masih kurang 1.550 dokter.

”Kalau FK hanya satu, maka untuk memenuhi hal itu membutuhkan waktu lebih dari 50 tahun,” katanya. (daq/ign)



Pos terkait