Lebih lanjut Wim mengatakan, apabila ada pemotongan oleh oknum pengurus cabor, hal tersebut merupakan risiko dan tanggung jawab pengurus bersangkutan. Apalagi jika tidak ada persetujuan dari atlet.
”Sebaiknya ada komunikasi antara atlet dengan cabor terkait pembagian bonus, khususnya bagi pelatih yang tidak mendapat bonus. Karena atlet yang berprestasi tidak lepas dari peran pelatih. Silakan dikomunikasikan secara baik, sehingga tidak ada pihak yang dirugikan. Intinya komunikasi saja,” katanya. (yn/ang/ign)