SAMPIT – Dua desa di Kecamatan Kotabesi, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) diterjang banjir kiriman dari hulu. Selain mengganggu aktivitas warga setempat, bencana juga membuat sekolah di wilayah itu tak bisa menggelar pembelajaran tatap muka terbatas.
Camat Kotabesi Ninuk Muji Rahayu mengatakan, banjir mulai terjadi di Desa Hanjalipan sejak Minggu (22/8). Ketinggian saat itu mencapai 50 cm. Banjir dilaporkan meninggi hingga satu meter.
”Desa Hanjalipan kondisinya masih banjir. Air terus naik sampai ada beberapa dataran rendah yang sudah satu meter,” kata Ninuk, Selasa (31/8).
Tak hanya Hanjalipan, banjir juga merembet hingga Desa Palangan. Sebagian rumah warga mulai terendam. Ketinggian air berkisar antara 40-80 cm. ”Saat ini sudah banyak rumah yang tergenang banjir. Untuk datanya saya belum terima jumlah pasti dari kadesnya,” ujarnya.
Akibat banjir, aktivitas PTM yang sedianya diterapkan Senin (30/8), terpaksa dibatalkan. ”Ada satu sekolah di Hanjalipan yang menunda PTM,” katanya. (hgn/ign)