Hikmah Pandemi di Bulan Suci 

Pandemi di Bulan Suci
SAFARI RAMADAN: Bupati Kotim Halikinnor saat menggelar Safari Ramadan di Kecamatan Parenggean, baru-baru ini.(IST)

SAMPIT – Bulan Ramadan merupakan bulan yang penuh berkah dan ampunan. Keistimewaan bulan ini membuat umat Muslim bergembira dan bersuka cita menyambutnya. Meski diiringi pandemi Covid-19, masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) diminta tetap mengambil hikmahnya.

”Pandemi Covid-19 bisa dipandang sebagai hikmah, terkhusus di bulan Ramadan ini,” kata Bupati Kotim Halikinnor.

Bacaan Lainnya

Halikinnor menuturkan, kegembiraan yang dirasakan umat Muslim saat Ramadan, diiringi dengan hadirnya wabah pandemi Covid-19 yang tidak diinginkan. Di sisi lain, pandemi yang masih terjadi hingga kini mengharuskan semua orang menerapkan protokol kesehatan yang ketat, antara lain menghindari kerumunan dan mengurangi interaksi.

Menurut Halikinnor, di bulan Ramadan hal tersebut tentu bisa diambil hikmahnya oleh seluruh masyarakat untuk lebih banyak berdiam diri di rumah, termasuk beribadah. ”Karena masih pandemic, mengadakan acara saja dibatasi. Di bulan puasa ini kita ambil hikmahnya untuk meningkatkan ibadah di rumah,” ujarnya.

Baca Juga :  Kotim Bagi Zona hingga Tingkat RT 

Lebih lanjut Halikinnor mengatakan, meski penyebaran Covid-19 di Kotim masih terjadi, namun penularannya sudah mulai melandai. Hal itu ditandai dengan banyaknya pasien positif Covid-19 yang berangsur pulih kesehatannya.

“Yang terkonfirmasi memnag masih ada, tapi yang sembuh juga banyak,” katanya.

Dia berharap semakin banyak lagi pasien positif Covid-19 yang sembuh, diimbangi dengan kedisiplinan protokol kesehatan oleh masyarakat yang tidak terkonfirmasi positif Covid-19.

”Masyarakat yang tidak terkonfirmasi harus benar-benar menjaga kesehatan, meningkatkan imun tubuh, dan tak kalah penting penerapan prokes dalam kehidupan sehari-hari,” tegasnya.

Protokol kesehatan mulai dari menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, kata Halikinnor, merupakan upaya proteksi diri agar terhindar dari infeksi virus korona.

”Jangan hanya karena ada petugas saja prokes diterapkan, tapi lebih kepada kesadaran dan disiplin diri sendiri,” ujarnya.

Apalagi, lanjut Halikinnor, harga masker saat ini murah dan dijual di mana saja, sehingga tidak ada alasan untuk tidak bisa membeli masker. Saat ini masker sudah menjadi kebutuhan sehari-hari.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *