Minum Racun Serangga, Pelajar Perempuan di Lamandau Ini Tewas di Kamarnya

Tinggalkan Pesan Terakhir untuk Ibu

bunuh diri dengan racun
Ilustrasi

NANGA BULIK, radarsampit.com – Seorang siswi berusia 16 tahun ditemukan tak bernyawa di kamar rumahnya, di Kecamatan Lamandau, Kabupaten Lamandau. Remaja itu diduga menenggak racun serangga untuk mengakhiri hidupnya. Sebelum meninggal, dia sempat meninggalkan pesan kepada ibu, teman sekolah, dan kekasihnya.

Kapolres Lamandau melalui Kapolsek Lamandau Iptu Gede Adhi Arya Wiryanatha mengatakan, sebelum ditemukan tewas, awalnya ayah korban yang baru pulang kerja, mendapat kabar dari keponakannya, bahwa korban berada di kamar sambil menangis.

Bacaan Lainnya

Sang ayah lalu masuk ke kamar dan melihat anaknya di terbaring di kasur dengan posisi menghadap dinding. Namun, saat dicek lagi, tubuh korban tidak bergerak dan tak bernapas.

Ayah korban kemudian meminta bantuan warga sekitar untuk membawa anaknya ke puskesmas. Setelah diperiksa secara medis, gadis itu dinyatakan telah meninggal dunia.

”Setelah mengetahui anaknya meninggal dunia, ayahnya memeriksa sekitar rumah dan ditemukan gelas plastik biru dan bungkus racun serangga. Sang ayah menduga korban meninggal dunia akibat meminum racun tersebut,” ucapnya.

Baca Juga :  PT. Citra Borneo Utama Tbk Salurkan Paket Sembako untuk Warga Kelurahan Kumai Hulu dan Candi

Dari hasil pengecekan lokasi, pemeriksaan saksi, ponsel, serta buku-buku milik korban, didapati di dalam sebuah buku catatan, ada tulisan korban yang ditujukan kepada ibunya.

”Inti pesannya, permohonan maaf kepada ibunya karena tidak bisa melanjutkan hidup lagi. Selain itu, dalam isi pesan WhatsApp, korban berpamitan kepada teman dan pacarnya,” ujarnya.

Kejadian tersebut menimbulkan keprihatinan dari sejumlah pihak. Salah satunya Ketua Forum Puspa (Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak) Lamandau Ria M Anggreany. Menurutnya, kejadian bunuh diri di wilayah itu bukan pertama kali. Berselang dua hari setelah peringatan pencegahan bunuh diri sedunia (World Suicide Prevention Day) pada 10 September lalu.

”WHO mengategorikan isu bunuh diri sebagai masalah kesehatan prioritas di dunia. Bunuh diri sangat mungkin dicegah dengan dukungan orang-orang sekitar. Melalui sikap dan perhatian terhadap isu ini, kita bisa berpeluang menyelamatkan mereka yang hampir putus asa dan hendak bunuh diri,” katanya. (mex/ign)



Pos terkait