”Untuk tiga kecamatan dengan titik panas yang luar biasa, supaya ini menjadi perhatian camat bersama unsur pimpinan kecamatan mengundang lurah, kepala desa, RT/RW, menggencarkan upaya pencegahan karhutla,” kata Halikinnor.
Halikinnor meminta pihak kecamatan aktif melakukan patroli dan pengawasan. Sebab, tidak mungkin pihak kabupaten yang turun mengawasi. Hal itu harus dilakukan pihak kecamatan, kelurahan, maupun desa dalam upaya pencegahan karhutla di wilayahnya masing-masing.
Berdasarkan data BPBD Kotim, ada tiga kecamatan dengan titik panas terbanyak sampai 10 September lalu, yakni Kecamatan Mentaya Hilir Selatan 1.248 titik panas dengan luasan yang terbakar 57,5 Hektare, Teluk Sampit 414 titik dengan luas lahan terbakar 19 hektare, dan Kecamatan Kotabesi 255 titik dengan luas lahan terbakar 62 hektare lebih. (hgn/yn/ign)