Ini Lima Vaksin Booster Yang Dapat Izin BPOM

Mulai Dijalankan Pada 12 Januari

Ini Lima Vaksin Booster Yang Boleh Digunakan
Kepala Badan POM, Penny K. Lukito

JAKARTA – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terbitkan Emergency Use Authorization (EUA) pada lima vaksin COVID-19, hal itu terungkap dalam press rilis virtual, Senin (10/1) sore.

Kepala Badan POM, Penny K. Lukito menjelaskan bahwa vaksin booster (lanjutan) dibutuhkan untuk segera keluar dari pandemi COVID-19. Pihaknya juga mengapresiasi kerja sama lintas sektor yang telah mewujudukan vaksinasi pada 81,5% penduduk Indonesia telah menerima dosis pertama dan 56% untuk dosis kedua dari 208 juta sasaran vaksin.

“Ada lima vaksin yang disetujui Badan POM untuk menjadi vaksin booster yaitu Coronavac, Pfizer, Astrazeneca, Moderna, dan Zifivax,” kata Kepala Badan POM, Penny K. Lukito.

Ketua Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), Sri Rezeki Hadinegoro menjelaskan bahwa antibodi menurun dalam enam bulan pasca vaksinasi dan bersamaan dengan munculnya varian-varian baru.

“Belum diketahui kapan berakhirnya pandemi yang membuat masyarakat harus punya imunitas yang tinggi dan alasan yang terakhir adalah equity, dalam arti semua orang berhak mendapatkan akses pada vaksin di seluruh provinsi,” katanya.

Baca Juga :  Cara Kapuas Timur Meredam Penyebaran Covid-19

Badan POM telah mengkaji opsi vaksin booster sejak tahun lalu. Kepala Badan POM menyampaikan pihaknya telah mengkaji opsi ini dari November 2021 dengan melakukan kajian pada keamanan, khasiat, dan mutu vaksin dan bekerja sama dengan Komite Penilai vaksin COVID-19, berbagai asosiasi, dan ITAGI.

Ada lima vaksin yang disetujui Badan POM untuk menjadi vaksin booster yaitu Coronavac, Pfizer, Astrazeneca, Moderna, dan Zifivax. Tiga vaksin pertama bersifat homolog dalam arti hanya mereka yang vaksin primernya merupakan salah satu dari tiga vaksin tersebut yang boleh mendapatkan booster tersebut.

Untuk Moderna, bersifat homolog dan heterolog, bisa digunakan oleh mereka yang menerima vaksin primernya Moderna atau berbeda, sedangkan Zifivax merupakan vaksin heterolog.

Selain itu, Badan POM juga mendukung kemandirian untuk produksi vaksin dalam negeri. Badan POM memberikan pendampingan dalam pengembangan Zifivax yang merupakan kerja sama antara Anhui dan JBio dalam tahap produksi dalam negeri.



Pos terkait