Jadi Destinasi Wisata Religi, Masjid Wahyu Al-Hadi Perlu Ditata

Masjid Wahyu Al-Hadi Perlu Ditata
DITATA LAGI: Masjid Wahyu Al-Hadi, masjid kebanggaan warga Kotim yang berlokasi di Komplek Islamic Center Jalan Sudirman Km 3,5 Sampit. (YUNI/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor meminta pengurus Masjid Wahyu Al-Hadi Komplek Islamic Center bekerjasama dengan Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Kotim untuk menata kembali masjid kebanggaan warga Kotim yang berlokasi di Jalan Sudirman Km 3,5 Sampit.

“Saya minta pengurus Masjid Wahyu Al-Hadi bekerjasama dengan bagian kesra untuk menunjuk konsultan, menata masjid menjadi destinasi wisata religi,” kata Halikinnor dalam sambutannya pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di masjid tersebut, Rabu (27/10).

Bacaan Lainnya

Menurut Halikinnor, masjid ini memiliki halaman yang sangat luas namun masih terlihat gersang. “Tidak hanya di bagian bangunan masjid saja yang perlu ditata agar kemewahan masjid tetap terjaga, tetapi juga di halaman masjid perlu ditanami pepohonan agar rindang dan sejuk,” ungkapnya.

Halikinnor juga meminta penerangan di kawasan tersebut ditingkatkan, sebagaimana visi misi Bupati dan Wakil Bupati Kotim salah satunya untuk membuat Sampit terang.

Baca Juga :  Ponpes di Rantau Katang Diresmikan, Jadi Kebahagiaan bagi Pemkab Kotim

“Lampu di kawasan itu juga belum terang. Jadi saya minta penataannya,” tandasnya.

Begitu juga dengan anggaran yang diperlukan, Halikinnor meminta agar itu benar-benar bisa diperhitungkan sehingga Masjid Wahyu Al-Hadi bisa menjadi destinasi wisata religi.

“Dirancang betul-betul, berapa anggaran belanja sekaligus anggaran untuk halamannya. Karena ini sangat megah dan dipertahankan ke depannya, bahkan kita tingkatkan,” katanya.

Pembangunan Masjid Raya Islamic Center Sampit mulai dilakukan tahun 2004 pada masa pemerintahan Wahyudi K. Anwar. Pembangunannya memerlukan waktu hingga 6 tahun, dan diresmikan oleh Wahyudi pada 24 September 2010, tepatnya pada akhir masa jabatannya meskipun pada saat itu keseluruhan pembangunan belum selesai sepenuhnya. (yn/yit)



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *