KUALA PEMBUANG, radarsampit.com – Jenazah salah seorang warga di Kelurahan Rantau Pulut, Kecamatan Seruyan Tengah, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah (Kalteng) terpaksa digotong ratusan meter menuju rumah duka karena akses jalan dan jembatan di wilayah tersebut rusak parah.
Jenazah warga tersebut awalnya dibawa menggunakan mobil ambulans dari rumah sakit di Kota Sampit, namun karena kondisi jalan yang rusak dan beberapa jembatan tidak memadai dilintasi kendaraan roda empat membuat ambulans tidak bisa melintas.
“Ambulans bukannya tidak berani melintas, tapi betul-betul tidak bisa lewat. Apalagi ini bawa jenazah, tidak mau ambil risiko menerobos langsung,” kata Afner, salah seorang pemuda setempat.
Untuk bisa sampai ke rumah duka, pihaknya terpaksa melakukan secara estafet menggunakan ambulans yang sudah menunggu di ujung jalan yang masih bisa dilalui.
Ambulans itupun milik perusahaan perkebunan setempat yang diperbantukan atas permintaan Kapolres Seruyan.
“Ya, beginilah kondisinya tidak berani melintas. Jangankan mobil, sepeda motor harus ekstra hati-hati. Kami yang menggotong peti jenazah saja sangat kesulitan lewat jembatan,” ucapnya.
Kondisi kerusakan infrastruktur di wilayah tersebut tersebut sangat memprihatikan, bahkan beberapa jembatan nyaris putus bahkan bisa dikatakan hampir roboh dan tidak layak lagi dilintasi.
Jalan yang rusak tersebut bisa dianggap sangat vital karena menjadi salah satu akses alternatif tercepat penghubung antarkecamatan di wilayah tersebut, mulai dari Kuala Pembuang, Seruyan Tengah, Seruyan Hulu, hingga Suling Tambun.
“Kami berharap kepada pemerintah kabupaten bisa memerhatikan jalan di wilayah ini. Kasihan kalau terus seperti ini, bagaimana kalau bawa orang sakit, bawa orang yang mau melahirkan. Jadi harus ada penanganan perbaikan,” harapnya. (sho/fm)