Karhutla di Kawasan Kubu Makin Tak Terkendali

Mustahil Dipadamkan Tanpa Bantuan Water Bombing

karhutla di kobar
KARHUTLA : TRC BPBD Kobar saat berjibaku dengan api Karhutla di Desa Kubu, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Selasa (1/8/2023). (ISTIMEWA/RADAR PANGKALAN BUN)

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Desa Kubu, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) semakin tidak terkontrol, luas sebaran api membuat tim gabungan kewalahan.

Memasuki hari ke-5 penanganan api Karhutla sudah mendekati permukiman warga di Desa Kubu bagian atas, tim pesimis karhutla dapat dipadamkan dengan tenaga manusia, satu-satunya cara untuk menjinakkan karhutla hanya dengan mendatangkan helikopter water boombing.

Bacaan Lainnya

Sebabnya, luasan area yang terbakar yang dihari ke-4 mencapai 80 hektare, saat ini diperkirakan sudah melebihi 100 hektar, dengan luasan tersebut mustahil dapat dihalau dengan hanya mengandalkan water suplai, dan pemadam portabel.

“Kalau hanya tenaga manusia dengan luasan area yang sudah terbakar mencapai lebih dari 100 hektar, dan jumlah personel yang terbatas mustahil dapat ditangani kalau tidak mengandalkan helikopter BNPB,” kata anggota TRC BPBD Kobar Sayid Abdul Badawi, Selasa (1/8/2023).

Baca Juga :  Tingginya Target PAD Kotawaringin Barat

Ia menjelaskan saat ini tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Manggala Agni, MPA dan Balakar Huma Singgah serta TNI dan Polri hanya berjumlah 20 orang, tidak sepadan dengan area yang terbakar.

Sementara ini tim gabungan bergeser dan merapat ke permukiman warga untuk menghalau api yang semakin mendekat, dikhawatirkan api merembet dan membakar rumah warga setempat.

“Jarak api dengan permukiman hanya tersisa 50 meter saja, padahal sebelumnya masih sangat jauh,” ungkapnya.

Menurutnya kendala yang dihadapi oleh tim masih sama dengan sebelumnya, angin begitu kencang berhembus, terlebih lantaran mengandalkan tenaga manusia, ketika sudah capek dan malam ditinggal pulang dengan kondisi api yang sudah hampir padam, keesokan harinya justru semakin besar.

Selain mendekati permukiman, area perkebunan kelapa sawit milik masyarakat sudah ada yang terbakar, bahkan kemarin api sempat menuju Bumi Perkemahan (Bumper) namun dapat di blok oleh tim gabungan.

“Semoga ada keajaiban hujan turun dengan deras, kalau tidak berdasarkan pengalaman api akan semakin meluas,” tandasnya.



Pos terkait