Kasak-kusuk Rotasi Pejabat, Ada yang Pasrah Dimutasi, Ada yang Berharap Diberi Jabatan

rotasi jabatan
Ilustrasi. ( M Faisal/Radar Sampit)

SAMPIT, radarsampit.com – Rencana rotasi jabatan besar-besaran yang akan dilakukan Bupati Kotim Halikinnor membuat sejumlah pejabat mulai harap-harap cemas. Sebagian pejabat pasrah apabila dimutasi, sementara sebagian lagi berharap dipercaya menempati jabatan tertentu.

”Kalau saya sih pasrah saja. Mau di manapun saya ditugaskan, saya siap, tidak masalah. Saya gak mikir dapat jabatan apa pun. Terpenting tetap dipercaya,” kata salah seorang pejabat eselon III di lingkup Pemkab Kotim, kemarin (24/2).

Bacaan Lainnya
Gowes

Pejabat yang meminta namanya tak disebutkan ini mengungkapkan, kasak-kusuk rotasi jabatan di lingkup Pemkab Kotim memang jelas terlihat. Apalagi rencana mutasi itu kian dekat dengan jadwal yang ditargetkan Bupati Kotim. ”Kalau informasi di kami, katanya minggu depan ada pelantikan,” ujar dia.

Pejabat eselon lainnya berharap bisa diberikan jabatan tahun ini. Sebab, dia sudah lama mengabdi di instansinya. Selain itu, kepangkatan dan golongannya juga sudah memenuhi syarat menduduki jabatan tertentu.

Baca Juga :  Mes Putra Mentaya di Banjarmasin Nyaris Lepas Sebagai Aset Pemkab Kotim

”Ya, tentunya berharap bisa diberikan jabatan. Setidaknya akan jadi salah satu sejarah dalam hidup pernah dipercaya. Kebetulan ada sejumlah jabatan di tempat kami kosong karena pejabatnya pensiun,” ujar ASN yang juga meminta identitasnya tak disebutkan ini.

Terpisah, Ketua Fraksi PKB DPRD Kotim Muhammad Abadi mengharapkan Bupati Kotim bisa menempatkan pejabat sesuai kapasitas dan kapabilitasnya. Bupati harus menghindari pejabat yang hanya mengandalkan kedekatan secara emosional tanpa mengantongi profesionalitas.

”Saya kira tidak masalah kalau memang ada kedekatan asalkan memang betul-betul mampu, bukan modal kedekatan saja,” tegasnya.

Abadi menjelaskan, kepala SOPD merupakan posisi strategis. Karena itu, Bupati harus menempatkan orang yang betul-betul tepat, sehingga roda pemerintahan tidak lagi harus belajar dari awal untuk pelaksanaan tugas dan fungsinya.

”Jangan sampai karena rotasi ini pejabat yang ditempatkan mengulang lagi dari awal, tapi bagaimana caranya bisa melanjutkan program yang sudah berjalan dengan cepat,” kata Abadi.



Pos terkait