Agar pemerintahan tetap mendapatkan kepercayaan dan tidak ketinggalan zaman, pemimpin harus mampu menunjukkan aksi nyata, bukan hanya sekadar berbicara saja.
Menjadi pemimpin digital di pemerintahan bukan hanya soal seberapa ahli seseorang dalam teknologi, tetapi seberapa mampu ia menggerakkan sistem, meruntuhkan tembok birokrasi yang kaku, dan menghadirkan layanan publik yang benar-benar mengutamakan rakyat.
Teknologi hanyalah alat, yang paling utama adalah bagaimana seorang pemimpin memanfaatkan alat tersebut untuk membawa perubahan yang nyata. (*)
Penulis: Chikuita Felda Idelia, Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Malang