Kisah Pejuang Literasi dari Ransel Buku

Tingkatkan Minat Baca Anak Pinggiran Sungai

minat baca
BELAJAR: Kegiatan belajar mengajar di Ransel Buku digiatkan untuk meningkatkan literasi, sekaligus memotivitasi anak-anak terhadap pentingnya pendidikan. (FOTO: YUSHO RICKI PRAYOGA/RADAR SAMPIT)

Menumbuhkembangkan minat baca pada anak-anak merupakan hal yang sangat penting. Tak hanya berkaitan dengan literasi, namun juga pendidikan dan peningkatan sumber daya manusia. Hal itulah yang mendorong gerakan Ransel Buku berjuang meningkatkan minat baca pada anak.

YUSHO RICKI PRAYOGA, Palangka Raya

Bacaan Lainnya

Terletak di Kelurahan Petuk Katimpun Kota Palangka Raya, rumah panggung yang berdiri di pinggiran Sungai Rungan disulap menjadi rumah baca dan belajar. Berdiri sejak 2012 lalu, Ransel Buku menggiatkan pendidikan bagi anak-anak yang tinggal di pinggaran sungai.

Pengelola Ransel Buku, Ferry Irawan, mengatakan, keberadaan rumah baca untuk meningkatkan minat baca anak-anak pinggiran sungai yang selama ini masih sangat rendah.

Permasalahan pendidikan, yakni tingginya angka putus sekolah yang berujung pernikahan usia dini, tutur Ferry, kerap terjadi pada anak yang tinggal di pinggiran sungai. Hal yang sangat tidak diharapkan terus-menerus terjadi, sehingga peningkatan minat baca perlu ditingkatkan. Harapannya, anak-anak bersemangat dan termotivasi untuk sekolah.

Baca Juga :  PPKM Level 3 Diperpanjang, Kebijakan PTM Tak Berubah

”Ransel Buku menggerakkan literasi di pinggiran sungai dengan cara mengajak anak-anak belajar dan membaca. Dengan literasi yangt tinggi, maka secara langsung akan meningkatkan motivasi anak untuk terus sekolah,” katanya.

Dia menambahkan, menumbuhkembangkan literasi pada anak merupakan modal yang sangat berharga dalam memajukan pendidikan. Dengan mambangun literasi pada anak, akan membuat mereka berpikir pendidikan adalah hal utama, sehingga dapat mencegah putus sekolah dan pernikahan di usia dini.

”Kalau anak-anak punya motivasi untuk terus sekolah dan punya cita-cita, maka mereka tidak akan berpikir untuk menikah dini,” ucapnya.

Banyak kegiatan yang dilakukan di Ransel Buku, mulai dari membaca, belajar mengajar pendidikan lingkungan hidup, bahasa Inggris, belajar komputer, seni tari dan musik daerah, menonton video edukasi, dan lainnya yang berkaitan dengan literasi pada anak.

Melalui kegiatan belajar dan mengajar tersebut, anak-anak tidak hanya diberi ilmu sesuai bidang yang diajarkan. Namun, juga dimuat motivasi tentang pentingnya pendidikan sebagai modal untuk masa depan.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *