KASONGAN – Peristiwa kericuhan antara kelompok massa di Sorong, Provinsi Papua Barat yang berujung petaka dengan pembakaran tempat hiburan malam (THM), juga ikut merenggut nyawa seorang warga Katingan, Melani Safitri. Gadis berusia 23 tahun asal Desa Samba Katung, Kecamatan Katingan Tengah itu ikut tewas.
Jenazah Melani diterbangkan dari Bandara Domine Eduard Osok Sorong pada Selasa (1/2) ke Bandara Tjilik Riwut. Jenazah tiba di Palangka Raya sekitar Pukul 17.00 WIB, yang langsung dibawa ambulans menuju rumah duka di Desa Samba Katung.
”Korban sudah disemayamkan dan dimakamkan di TPU Samba Katung yang dilakukan pihak kerabat atau keluarga,” kata Kapolres Katingan AKBP Paulus Sonny Bhakti Wibowo, Rabu (2/2).
Paulus menuturkan, pada September 2021 korban bertemu dengan tunangannya di Balikpapan dan ingin pamit ke Sorong Timur. Kepergiannya itu terkait dengan profesinya yang menjadi vokalis band Rock Volition yang berada di manajemen THM Double O, lokasi yang dibakar massa.
Pada 22 Januari 2022, lanjut Paulus, terjadi perselisihan antara keamanan THM dengan pengunjung. Pemicunya disebabkan seorang pengunjung yang menjatuhkan gelas. Keesokan harinya, petugas keamanan yang tidak terima mendatangi markas kelompok yang membuat ulah di THM sebelumnya.
Terjadi perselisihan dan pemukulan terhadap sekuriti THM. Kemudian, aksi balasan dilakukan kelompok Ambon Key yang datang langsung ke THM mencari sekuriti yang sedang bekerja.
Korban sempat menghubungi tunangannya dan mengabarkan bahwa di tempatnya bekerja sedang terjadi perkelahian dan kerusuhan. Situasi saat itu memaksa seluruh karyawan perempuan naik ke room lantai dua. Namun, tiba-tiba kepulan asap menyelimuti THM yang membuat korban dan belasan lainnya meninggal dunia.
Informasi dihimpun, Melani Safitri sempat mengenyam pendidikan di perguruan tinggi Universitas Muhammadiyah Palangka Raya. Almarhumah memiliki hobi bernyanyi dan bermain futsal. (sos/ign)