MANTAP!!! Kotim Bisa Bangun Infrastruktur tanpa APBD

Telan Puluhan Miliar, Jalan Poros Tanah Mas Mulai Digarap

pembangunan jalan poros tanah mas
MULAI DIBANGUN: Bupati Kotim Halikinnor didampingi Wakil Bupati Kotim Irawati dan Ketua DPRD Kotim Rinie saat peletakan batu pertama pembangunan jalan poros di Kelurahan Tanah Mas, Selasa (27/9). (IST/RADAR SAMPIT)

SAMPIT, radarsampit.com – Pembangunan jalan poros Kelurahan Tanah Mas, Kecamatan Baamang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mulai dilakukan. Pembangunan infrastruktur itu dilaksanakan tanpa menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kotim.

Hal itu ditandai dengan peletakan batu pertama yang dilakukan Bupati Kotim Halikinnor didampingi Wakil Bupati Kotim Irawati dan Ketua DPRD Kotim Rinie Anderson, Selasa (27/9). ”Pembangunan jalan ini akan sangat membantu masyarakat di Tanah Mas,” kata Halikinnor.

Bacaan Lainnya

Melalui pembangunan jalan tersebut, lanjutnya, jalan yang merupakan satu-satunya akses warga Tanah Mas akan nyaman dilalui. Jalan poros awalnya berupa tanah merah.

”Kegiatan para siswa dan guru di sekolah yang ada di Tanah Mas juga menjadi lebih lancar dan aman kalau jalannya sudah mulus,” ujarnya.

Pengerjaan jalan itu dilakukan perusahaan besar swasta (PBS) yang beroperasi di wilayah tersebut, yakni PT Sinar Jaya Inti Mulya Sampit. Jalan yang dibangun sepanjang 5,2 km dengan lebar 5,5 meter.

Baca Juga :  Kontroversi Kasus Meninggalnya Bayi usai Jalani Operasi di RSUD dr Doris Sylvanus

”Anggarannya murni dari perusahaan. Ini bentuk kepedulian perusahaan terhadap daerah dan masyarakat. Pemerintah dan dunia usaha memang harus saling sinergi. Ini daerah agribisnis, sangat perlu ditunjang dengan jalan yang fungsional agar lancar,” ujarnya.

Halikinnor ingin kontribusi perusahaan tersebut tidak hanya dilakukan di Tanah Mas, namun bisa menjadi contoh perusahaan yang bergerak di bidang kernel lainnya. ”Tidak hanya Tanah Mas, agar di daerah lain juga melakukan hal yang sama, karena PBS di Kotim ini cukup banyak. Saya minta perusahaan swasta agar peduli,” ujarnya.

Menurutnya, hanya diperlukan komitmen perusahaan dalam perannya membangun daerah. Bukan sekadar mencari penghasilan. Dia sangat menghargai langkah yang dilakukan PT Sinar Jaya Inti Mulya Sampit.

Padahal, kata Halikinnor, perusahaan itu tidak memiliki perkebunan besar seperti perusahaan kelapa sawit lainnya. Di sisi lain, peningkatan jalan tersebut memerlukan biaya yang cukup besar.

”Selagi ada komitmen dan kemauan, perusahaan lain bisa melakukan hal serupa. Artinya, perusahaan ini sadar bahwa pembangunan bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Tapi juga tanggung jawab bersama,” katanya.



Pos terkait