SAMPIT, radarsampit.com – Bertepatan H+15 Lebaran Idulfitri 1445 Hijriah, Jumat (26/4/2024), Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Sampit menggelar apel penutupan posko angkutan Lebaran.
”Sesuai dengan masa angkutan arus mudik dan arus balik Lebaran, posko mulai diaktifkan H-15 Lebaran (26 Maret 2024) hingga H+15 Lebaran yang bertepatan pada 26 April hari ini, posko dinyatakan ditutup,” kata Mohammad Hermawan, Kepala KSOP Kelas III Sampit, Jumat (26/4/2024).
Selama masa angkutan arus mudik dan arus balik Lebaran, Hermawan mengakui kondisi pasang surut air menjadi kendala bagi calon penumpang.
”Yang menjadi kendala di Pelabuhan Sampit itu kondisi pasang surut air sehingga jadwal eaktu keberangkatan tidak bisa ditentukan kadang pagi, siang, sore, malam atau dini hari. Terkadang bisa lebih cepat dan terkadang sedikit terlambat dari jadwal keberangkatan maupun kedatangan, ini yang menjadi kasihan calon penumpang harus menunggu kapal sampai siap berangkat,” katanya.
“Evaluasi ini akan terus kami lakukan dan kedepannya sinergi dengan semua stakeholder terkait harus terus dipertahankan,” tambahnya.
Pantauan Radar Sampit, Jumat (26/4/2024), ada dua kapal dari KM Kirana I milik PT Dharma Lautan Utama yang bertolak dari Pelabuhan Sampit menuju Pelabuhan Tanjung Emas Semarang pukul 08.00 WIB mengangkut 214 penumpang. Pada Kamis (25/4/2024) menurunkan sebanyak 425 penumpang dari Semarang.
Di hari yang sama, KM Dharma Ferry VI milik PT DLU tiba dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menurunkan 689 penumpang dan berangkat Jumat (26/4/2024) dari Pelabuhan Sampit tujuan Surabaya mengangkut 197 penumpang.
Untuk diketahui, pada arus mudik angkutan Lebaran terhitung H-18 Lebaran (29 Maret 2024) dan keberangkatan arus mudik terakhir pada H-2 Lebaran (8 April 2024), KSOP Kelas III Sampit mencatat ada sebanyak 9.900 penumpang yang berangkat tujuan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dan Tanjung Perak Surabaya dan 2.077 penumpang turun di Pelabuhan Sampit yang dilayani oleh dua operator jasa pelayaran dari PT Pelni sebanyak 4 call dan PT Dharma Lautan Utama (DLU) sebanyak 6 call.
