Menurut Psikolog Orang yang Tidak Mematikan Centang Biru di WhatsApp Memiliki Kepribadian Seperti Ini

ilustrasi whatsapp di layar ponsel
Ilustrasi (Jawa Pos)

Radarsampit.com – Apakah Anda pernah bertanya-tanya mengapa begitu banyak orang yang mematikan centang biru di WhatsApp? Padahal centang biru pada WhatsApp ini memberikan informasi apakah pesan yang Anda kirim sudah dibaca atau belum oleh penerima.

Dalam survei yang dilakukan JawaPos.com ternyata 77 persen dari 2 miliar penggguna WhatsApp tetap menggunakan fitur ini dan tidak mematikannya.

Bacaan Lainnya
Gowes

Menurut penjelasan psikolog, orang yang tidak mematikan centang biru di WhatsApp memiliki empat ciri kepribadian berikut:

 

  1. Menghargai Ketepatan Waktu

Mereka yang tidak mematikan centang biru mungkin termasuk dalam kelompok individu yang sangat menghargai ketepatan waktu. Mereka tidak nyaman dengan ketidakjelasan dan membutuhkan kepastian apakah pesan yang mereka kirim sudah diterima dan dibaca oleh penerima.

 

  1. Kejujuran

Pengguna yang tidak mematikan centang biru mungkin memiliki keinginan untuk bertindak jujur. Dengan membiarkan fitur ini aktif, mereka menampilkan kejujuran digital bahwa mereka tidak menyembunyikan apa pun.

Baca Juga :  Tips Merawat Kampas Kopling Sepeda Motor

 

  1. Keterbukaan dan Keramahan

Studi menunjukkan bahwa penggunaan centang biru juga terkait dengan ciri kepribadian seperti keterbukaan dan keramahan. Ada hubungan antara penggunaan fitur ini dengan tingkat keterbukan dan kehangatan seseorang.

 

  1. Validasi

Penerimaan dan validasi melalui media sosial dapat memengaruhi suasana hati dan penilaian diri seseorang. Karenanya, ketika pesan Anda dibaca dan Anda mendapatkan centang biru, itu memberikan rasa validasi dan kepuasan. Mungkin ada keinginan untuk menjaga fitur ini aktif untuk melanjutkan pengalaman positif tersebut.

 

Dalam kesimpulannya, pemilihan untuk tidak mematikan centang biru di WhatsApp bisa terkait dengan kepribadian individu yang menghargai ketepatan waktu, kejujuran, keterbukaan, dan mencari validasi. Dan perlu di ingat bahwa pastinya setiap individu memiliki preferensi dan alasan sendiri-sendiri dalam menggunakan fitur ini.(*)



Pos terkait