Harga Rotan Ambruk, Petani Kotim: ‘Satu Kilo Rotan Cuma Dapat Sepertiga Kilo Beras’

Rotan Kotim
ROTAN: Pekerja rotan saat mengikat puluhan bilah rotan untuk dikirim ke antarpulau di Gudang Rotan milik salah seorang pengusaha rotan di Kecamatan Kotabesi, pada 13 Maret 2020 lalu. (DOC/HENY RADAR SAMPIT)

SAMPIT, radarsampit.com – Petani rotan di Kabupaten Kotawaringin Timur saat ini dalam kondisi terimpit.

Setelah pekan ini harga rotan anjlok total, aksi pencurian terhadap rotan yang siap dijual ke pengepul kian marak.

Bacaan Lainnya

”Harga rotan di tingkat petani anjlok total dari sebelumnya Rp6.200 per kilogram menjadi Rp4.200. Tidak diketahui penyebab harga yang turun begitu mengejutkan,” kata Sarwino, petani rotan di Cempaga, Jumat (11/7/2025).

Menurutnya, selama ini harga memang tidak pernah ada jaminan stabil. Selama ini pengepul yang berperan menentukan harga ke petani.

Pemerintah dinilai tidak pernah melakukan inspeksi ke lapangan sebagai bentuk keberpihakan kepada petani.

”Sepertinya menentukan harga ini seenak pengepul saja. Mereka bilang turun, ya pengepul kompak membeli harga sama,” ujarnya.

Petani lainnya, Taufiq, juga menyampaikan hal serupa. Menurutnya, harga turun lantaran ada rotan yang tertangkap.

Baca Juga :  Halikinnor Imami  Tarawih Berjamaah 

”Informasinya ada rotan yang tertangkap, makanya turun. Selama ini kami petani tidak tau ke mana dijual oleh pengepul. Mau diselundupkan atau tidak, bagi kami yang penting harga tinggi,” tegasnya.

Idealnya, harga rotan saat ini di angka Rp7.000 per kg. Apalagi melihat kebutuhan hidup saat ini yang semakin mahal.

”Satu kilogram rotan hanya dapat sepertiga kilogram beras saja. Harusnya paling tidak harganya meningkat lagi supaya petani ini bergairah juga, “katanya.

Bukan hanya soal harga, di aliran Sungai Cempaga dinilai sudah tidak aman bagi petani menyimpan rotan untuk menunggu pembeli. Aksi pencurian kian marak.

”Kami juga minta polisi menyelidiki banyaknya aksi pencurian rotan selama ini,” katanya. (ang)



Pos terkait