SAMPIT, radarsampit.com – Eksploitasi terhadap anak di bawah umur marak terjadi di Kota Sampit. Para bocah itu kerap terlihat ”gentayangan” di jalanan, terutama di sejumlah titik lampu merah sejak siang hingga malam. Diduga ada sindikat yang mengorganisasi anak-anak tersebut, sehingga mereka bisa beroperasi secara serentak.
Sumarno, seorang sopir truk mengaku terkejut ketika bersua pengamen di lampu merah Jalan Tjilik Riwut. Para bocah pengamen itu tiba-tiba memotong kendaraannya, padahal saat itu sudah lampu kuning menuju hijau.
”Kami minta mereka ditertibkan lagi. Jangan dibiarkan mereka ada di jalan-jalan, apalagi Jalan Tjilik Riwut ini kan lintasan padat. Kami khawatir dengan keselamatan mereka juga,” kata Surmarno.
Pantauan Radar Sampit, mereka juga kerap terlihat di Bundaran Tidar. Anak-anak itu mengemis di pinggiran jalan hingga malam. Mereka tak segan mengetuk pintu mobil pengendara yang melintas.
Para bocah itu seolah tidak memperhatikan keselamatannya. Kadang dengan mudah memotong jalan pengendara. Pemkab Kotim diharapkan turun tangan. Apalagi belakangan ini minim operasi lapangan dari Satpol PP Kotim yang seharusnya rutin menertibkan hal tersebut.
Sebelumnya, Ketua Bapemperda DPRD Kotim Handoyo J Wibowo mendorong Satpol PP segera menindak. Kemunculan para bocah itu di jalanan dinilai sangat tidak baik. Persoalan sosial tersebut harus diatasi dan diredam sedini mungkin.
”Jangan sampai komunitas ini bermunculan terus menerus dan menjadi besar, karena mereka yang melakukan hal semacam itu adalah manusia normal semua dan sebagian usia sekolah,” ujar Handoyo.
Handoyo menegaskan, mereka yang menganggu ketertiban umum di jalanan bisa ditindak dengan Perda Kotim tentang Ketentraman dan Ketertiban Umum yang telah disahkan.
”Kami mendorong agar ditertibkan secara berkelanjutan, kemudian dibina dan diedukasi agar bisa sekolah dan bekerja,” ujarnya.
Politikus Demokrat ini juga mendesak Dinas Sosial Kotim untuk menyiapkan formulasi penanganan anak jalanan yang dijaring Satpol PP.