Pada Kamis (17/3) malam, radar cuaca BMKG mendeteksi total 1 bibit siklon tropis dan 2 calon bibit siklon tropis di wilayah perairan Indonesia. Bibit siklon pertama berkode 91B yang terpantau di perairan barat Aceh dengan kecepatan angin maksimum 20 knot dan tekanan 10003.8 hektopaskal.
Sementara calon bibit siklon juga terpantau dengan suspect area masing-masing di Samudera Hindia Selatan Bengkulu dan Laut Timor, Nusa Tenggara Timur (NTT). Meski demikian, masing-masing calon bibit siklon memiliki potensi rendah untuk berkembang menjadi bibit siklon dalam periode 24 jam kedepan.
Meski demikian, ketiga fenomena cuaca ini membawa dampak tidak langsung berupa hujan di beberapa wilayah Indonesia. Termasuk NTB. “Prakiraan cuaca untuk wilayah NTB ada potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang,” jelas Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Fachry Radjab.
Fachry menambahkan, bahwa aktivitas dari pusat tekanan rendah yang saat ini terdeteksi di perairan selatan Indonesia juga bakal membawa dampak. “Adanya low pressure di utara Australia memang berpengaruh secara tidak langsung terhadap kondisi cuaca di Indonesia, terutama di wilayah Jawa, Bali, NTB dan NTT,” jelas Fachry.(tau)