NAH LHO!!! Program Pengentasan Kemiskinan Tak Optimal, Dana Dipakai Diseminasi Berulang di Hotel

Miskin
Ilustrasi (antaranews.com)

“Faktualnya itu ada, tapi bukan Rp500 triliun (yang dihabiskan untuk studi banding dan diseminasi, red). Bapak Presiden ingin anggaran yang ada bisa dibelanjakan untuk program yang berdampak langsung ke warga,” jelas Mantan Bupati Banyuwangi tersebut.

Belum lagi soal perjalanan dinas. Menurut dia, berdasarkan data Kemenkeu, tahun 2022 ada puluhan triliun yang digunakan. “Tentu ini harus dipilah. Mana yang perlu, mana yang tidak,” tegasnya. Misalnya, imbuh dia, untuk sosialisasi kebijakan kementerian, di Kementerian PAN RB hampir semuanya dilakukan secara daring. Semua dikemas online untuk memudahkan seluruh daerah agar tidak perlu repot-repot ke Jakarta untuk berkonsultasi.

Bacaan Lainnya

“Seperti pekan lalu, kami menerima jajaran pemkab dari Sumatera, sangat jauh daerahnya, untuk konsultasi soal reformasi birokrasi tematik kemiskinan. Ada 5-10 orang. Itu baru satu daerah. Tiap hari bisa 10 daerah yang datang. Sudah berapa biayanya. Maka sekarang konsultasi dan sebagainya kita online-kan,” paparnya.

Baca Juga :  ASTAGA!!! Belajarnya di Penjara, Lab Kitchen Napi Produksi Ekstasi Pakai Blender

Sementara itu, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menyampaikan komitmen ikut membantu pemerintah mengurangi angka kemiskinan. ’’Khususnya yang kemiskinan ekstrem dan berada di daerah besisir,’’ kata Ketua Baznas Noor Achmad di sela kegiatan Jalan Sehat Berkah di Jakarta kemarin (29/11).

Noor mengatakan tahun ini dikuruckan program pengentasan kemiskinan ekstrem untuk 500 juta orang. Dengan memanfaatkan uang zakat, dia berharap setengah juga orang itu bisa keluar dari label miskin ekstrem. ’’Minimal bisa naik jadi miskin biasa. Sukur-sukur jadi muzaki (pembayar zakat),’’ jelasnya.

Program yang disiapkan beragam. Mulai dari penyaluran dana zakat secara langsung. Kemudian pembekalan usaha kecil serta pemberdayaan ekonomi lainnya. Dia menegaskan dana zakat yang masuk di Baznas tidak boleh diparkir maupun diinvestasikan. Dana yang masuk harus langsung disalurkan. Termasuk untuk pengentasan kemiskinan tersebut.

Dia juga bersyukur saat ini pembatasan sosial semakin longgar. Harapannya saat bulan Ramadan nanti, kegiatan ibadah kembali semarak dan normal. Sehingga kegiatan penghimpunan zakat sepanjang bulan Ramadan bisa lebih maksimal. Lalu penyalurannya juga bisa diperbanyak. (mia/wan/jpg)



Pos terkait