Naik Lagi, Warga Miskin di Kalteng Capai 145.630 Orang 

Miskin
Ilustrasi (antaranews.com)

Kemudian, inflasi year on year terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 4,04 persen; Kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,36 persen; Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,10 persen.

Kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,64 persen; Kelompok kesehatan sebesar 1,64 persen; Kelompok transportasi sebesar 0,70 persen; Kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,05 persen.

Bacaan Lainnya

Kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,32 persen, kelompok pendidikan sebesar 2,39 persen; Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,06 persen; Dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,00 persen.

“Tingkat deflasi month-to-month (m-to-m) Provinsi Kalimantan Tengah pada Juni 2024 sebesar 0,28 persen dan tingkat inflasi year-to-date (y-to-d) Juni 2024 sebesar 1,05 persen,” bebernya.

Baca Juga :  Kapolda Kalteng Minta Maaf pada Keluarga Korban Bentrok Bangkal

Ia menambahkan, komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi year on year pada Juni 2024, antara lain ikan gabus, emas perhiasan, gula pasir, sigaret kretek mesin (SKM), ikan nila, beras, ikan patin, udang basah, tomat, ikan saluang, Sigaret Kretek Tangan (SKT), bawang putih, sekolah dasar, sewa rumah, es, ikan lais, ikan bakar, bensin, biskuit, dan nasi dengan lauk.

“Termasuk komoditas yang memberikan andil inflasi yakni ikan peda, tarif rumah sakit, cabai rawit, ikan patin, ketimun, ikan lais, minyak goreng, bumbu masak jadi, ikan tongkol/ ikan ambu-ambu, Sigaret Kretek Tangan (SKT), ayam goreng, ikan saluang, dan wortel,” pungkasnya. (daq/yit)

 



Pos terkait