Ketua Umum Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Kotim yang juga Wabup Kotim Irawati mengatakan, ketidaktahuan masyarakat terhadap bahaya narkoba sering dimanfaatkan pengedar. Karena ketidaktahuannya, masyarakat lebih mudah dibujuk para pengedar.
”Masyarakat yang tidak tahu apa bahaya narkoba akan mudah dirayu dan diiming-imingi pengedar,” kata Irawati.
Bagai dua sisi mata uang, lanjutnya, narkoba menjadi zat yang bisa memberikan manfaat dan juga merusak kesehatan. Ada beberapa jenis obat-obatan yang termasuk jenis narkoba yang digunakan untuk proses penyembuhan karena efeknya yang bisa menenangkan. Namun, jika dipakai dalam dosis berlebih, bisa menyebabkan kecanduan. Penyalahgunaan ini mulanya karena si pemakai merasakan efek yang menyenangkan.
”Ada pengedar menawarkan obat karena mungkin warga sakit sudah lama yang tidak sembuh-sembuh. Ternyata itu adalah narkoba. Karena itu mengakibatkan hilang rasa sakit yang dideritanya, tetapi apabila tidak minum itu akan sakit lagi. Inilah yang mengakibatkan ketergantungan, dan itu dimanfaatkan pengedar karena ketidaktahuan warga,” katanya.
Dari situlah muncul keinginan untuk terus menggunakan agar bisa mendapatkan ketenangan yang bersifat halusinasi hingga kecanduan yang justru berbahaya untuk kesehatan. ”Jadi ketergantungan, kadang ada anak-anak atau ibu-ibu biasanya menggunakan itu justru sangat bahaya,” katanya. (sir/ign)