NU Tolak Intoleran, Radikalisme dan Ujaran kebencian

Dukung Polri dan Tahapan Pemilu Berjalan Damai

ustadz muhammad syahrun
Ustadz Muhammad Syahrun Ketua PC Nahdlatul Ulama Kota Palangka Raya

Tegasnya, NU sangat komitmen untuk menyuarakan penolakan terhadap paham-paham yang dapat membahayakan kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara seperti paham radikalisme, terorisme dan intoleransi. Dan mengajak untuk memperkuat nilai-nilai persatuan dan kesatuan sebagai suatu bangsa yang kaya akan keanekaragaman.

“Maka jika menemukan paham negative itu, silkan ke MUI, NU ,Muhammadiyah dan lainnya. Selain itu bisa ke FKUB yang lebih global.secara konkret mengajak masyarakat Kota Palangka Raya  bisa menciptakan kedamaian dan menangkal paham radikalisme, ujaran kebencian dan paham-paham negatif lainnya, termasuk mencegah penyebaran paham terorisme,” katanya.

Bacaan Lainnya

Lanjutnya,NU juga selalu merangkul generasi muda agar tidak mudah terjerumus paham intolerans dan radikal, sebab jika mereka salah jalan bisa berdampak fatal dan menyesatkan. “Kita selalu merangkul dan kita libatkan dalam hal positif, juga memberikan contoh edukasi.Ingat generasi  muda jangan sampai ikut paham radikal,” tegasnya.

Baca Juga :  Djudae Anom Harapkan Abdul Razak Pimpin Kalteng

Dia menyatakan juga, bahwa NU mendukung langkah Polri  untuk menindak sesuai dalam  berlandaskan hukum yang berkaitan tentang bahaya intoleransi, radikalisme, dan terorisme.”NU mendukung Polri dalam segala hal dan memang harus didukung penuh oleh segenap elemen bangsa,” sebutnya.

Ustadz Muhammad Syahrun menambahkan, bicara pemilihan umum 2024. NU juga sangat berkomitmen mendukung penuh berbagai tahapan pemilu, sehingga nantinya menciptakan pemilu aman, kondusif,lancar dan berjalan baik.

”NU mendukung hal tersebut. NU ini posisinya netral. Maka itu kami sangat apresiasi tahap pemilu dan juga mendukung terciptanya pemilu jurdil dan berintegritas,” tegasnya.

Dia menekankan, bahwa perbedaan pilihan adalah hal wajar, tetapi jangan sampai membuat ketidak kondusifan dengan menjelek-jelekan lawan.

”Konkretnya perbedaan itu indah. Jika suka silahkan ikuti. Ingat kita harus menerima perbedaan secara baik.Kami pun selalu edukasi tahapan pemilu dan NU mengambil peran aktif kepada masyarakat mendukung Pemilu. Makanya jangan sampai perbedaan  jadi musuh. Jangan golput,” tandasnya. (soc/daq/fm)



Pos terkait