Organda Kotim Tak Sulit Dapat Solar, Berharap Jatah Lancar dan Tepat Sasaran

truk antre solar di spbu
ANTRE SOLAR: Sejumlah truk mengantre mengisi BBM di SPBU MT Haryono, Sampit, Sabtu (13/8) lalu. (RADAR SAMPIT)

SAMPIT, radarsampit.com Sulitnya memperoleh  bahan bakar minyak (BBM) biosolar bersubsidi dirasakan hampir semua sopir kendaraan angkutan berat. Namun, para sopir yang tergabung sebagai anggota DPC Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengakui tak begitu kesulitan memperoleh solar.

”Anggota Organda yang saya ketahui tidak dipersulit mendapatkan solar. Tidak tahu kalau sopir umum (di luar anggota Organda). Tetapi, memang jatahnya dibatasi hanya 80 liter per unit kendaraan per hari dan terkadang tidak setiap hari. Bisa 2-3 hari sekali baru dapat jatah pengisian,” kata Ketua DPC Organda Kotim Achmad Karya Pelita, Jumat (19/8).

Bacaan Lainnya
Pasang Iklan

Di masa kepengurusan yang baru dibentuk April 2022, Achmad akan membenahi kepengurusan dan anggota Organda Kotim sesuai kebutuhan. ”Saya masih membenahi anggota pengurusan Organda Kotim yang baru. Terpenting saya ingin jatah solar yang diberikan pada anggota Organda terpenuhi dan tepat sasaran,” kata Achmad.

Dirinya juga menerapkan sususan keanggotaan yang baru dengan berjumlah 275 orang. Data anggota lama dianggap tidak diberlakukan. Setiap sopir yang ingin bergabung menjadi anggota diwajibkan membayar biaya pendaftaran sebesar Rp 250 ribu untuk anggota lama dan Rp 500 ribu untuk anggota baru, serta membayar iuran sebesar Rp 10 ribu per bulan.

Baca Juga :  Ketua DAD Kalteng Persunting Putri Pariwisata 

”Biaya pendaftaran telah diatur sesuai musyawarah daerah yang disesuaikan di setiap kabupaten masing-masing. Sampai sekarang ada 275 anggota yang sudah terdaftar. Data dulu ada 1.500 anggota yang kemungkinan ada penggelembungan data anggota, sehingga kalau saya tidak perbarui data keanggotaan, maka tidak menutup kemungkinan anggota Organda Kotim banyak yang tidak mendapatkan jatah solar,” ujarnya.

Menurutnya, antrean untuk mendapatkan solar pun sudah diatur. Ada dua stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang ditunjuk melayani sopir yang tergabung di Organda Kotim. SPBU itu di Jalan Jenderal Sudirman Km 2 dan Jalan HM Arsyad dekat Bundaran KB.

Di masa kepengurusannya, Achmad akan mengatur secara profesional kebutuhan BBM solar setiap sopir sesuai jarak tempuhnya. Misalkan, sopir yang bertugas ke arah Parenggean, Kuala Kuayan, dan sekitarnya semestinya cukup memperoleh jatah BBM solar di bawah 80 liter.



Pos terkait