PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Pembudidaya ikan jaring terapung di Daerah Aliran Sungai Lamandau, Kelurahan Mendawai Seberang, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), mengeluhkan harga pakan ikan yang semakin melambung.
Para pembudidaya terpaksa pesan pakan ikan dari Jawa untuk menekan biaya produksi.
Dalam sebulan, satu pembudidaya dengan jumlah lubang jaring apung lebih dari 100 keramba dapat menghabiskan pakan hingga puluhan ton.
Pembudidayaan mengaku hasil panen ikan untuk mencukupi kebutuhan di sejumlah pasar tradisional di Kobar dan Kalimantan Barat.
Salah seorang pembudidaya ikan DAS Lamandau, Angah Usup mengaku memiliki lebih dari 100 keramba. Untuk memberi pakan ikan di kerambanya dalam 7 hari menghabiskan sekitar 8 ton pakan.
“Kita telepon distributor pakan di Jawa, kemudian dikirim dengan kapal, untuk memberi makan ikan dalam 7 hari menghabiskan 8 ton pakan, jadi kalau kirim pakan dari Jawa saya transfer uang sebanyak Rp100 juta lebih,” ungkapnya.
Harga ikan di keramba Rp43 ribu per kilogram. Panen dilakukan secara kontinyu atau bergiliran.
Panen ikan di keramba miliknya tidak pernah putus karena ada ratusan keramba sehingga ada pembagian khusus untuk yang baru tebar bibit, pembesaran dan yang siap panen.
Saat ini berapa pun hasil panen ikan, ia sudah tidak pusing untuk menjualnya, karena sudah ada langganan yang mengambil ke tempatnya. Ada beberapa jenis ikan yang ia budidayakan, diantaranya ikan nila, ikan mas, ada ikan bawal. (tyo/yit)