Para Kartini Olahraga Mengibarkan Merah Putih di Arena Internasional

Pengorbanan sedari Belia dan Harapan Ingin seperti STY

pebola voli red sparks megawati hangestri mengacungkan jempolnya saat melawan indonesia all star dalam laga eksebisi di indonesia arena, senayan, jakarta, sabtu (20/4/2024).
Pebola voli Red Sparks Megawati Hangestri mengacungkan jempolnya saat melawan Indonesia All Star dalam laga eksebisi di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta, Sabtu (20/4/2024). Indonesia All Star dikalahkan Red Sparks dengan skor akhir 2-3 (17-25, 15-25, 25-19, 25-18, 12-15). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/wpa.

Dari 21 atlet Indonesia yang sudah memastikan tiket ke Olimpiade 2024 di Paris, delapan di antaranya perempuan. Meski Megawati Hangestri tak ikut lolos ke multiajang terakbar sejagat itu, dia tetap mencatat sejarah mengantarkan klubnya di Korsel lolos ke playoff untuk kali pertama dalam 7 tahun.

DIMAS R-RIZKY AF-RIZKA PP, Jakarta-Surabaya | radarsampit.com

Bacaan Lainnya

Sejarah hebat olahraga Indonesia tak pernah lepas dari kontribusi para perempuan. Trio pemanah Nurfitriyana Saiman, Lilies Handayani, dan Kusuma Wardhani yang merebut medali pertama di Olimpiade Seoul 1988 di antaranya. Dan, empat tahun kemudian di Barcelona, Susy Susanti mendobrak dengan menjadi peraih emas pertama di ajang terakbar sejagat tersebut.

Seiring perayaan Hari Kartini, Minggu (21/4/2024), olahraga Indonesia kembali harus berterima kasih kepada para atlet putri Indonesia. Sebab, dari 21 orang yang sudah memastikan tiket ke Olimpiade Paris yang akan berlangsung pada 26 Juni hingga 11 Agustus mendatang, delapan di antaranya adalah srikandi: Desak Made Rita Kusuma Dewi (panjat tebing), Rifda Irfanaluthfi (senam), Diananda Choirunnisa (panahan), Nurul Akmal (angkat besi), serta Gregoria Mariska Tunjung, Pitha Haningtyas Mentari, Apriyani Rahayu, dan Siti Fadia Silva Ramadhanti (bulu tangkis).

Baca Juga :  Tegaskan Investor Harus Jaga Hak Adat Masyarakat

Di luar mereka, ada pula atlet putri lain yang meski tak akan bermain di Olimpiade, tapi juga sangat membanggakan Indonesia: Megawati Hangestri. Pevoli asal Jember, Jawa Timur, itu tampil gemilang di Liga Voli Korea Selatan dan membawa klubnya, Jungkwanjang Red Sparks, lolos playoff untuk kali pertama dalam 7 tahun terakhir. Dia juga masuk jajaran 7 besar pencetak poin terbanyak.

Untuk sampai titik di mana dia berhasil menggenggam tiket Olimpiade, Desak Made Rita Kusuma Dewi memulainya sudah sejak kelas II SD. Kendala awal adalah kekhawatiran orang tua terhadap pilihan cabang sang putri yang dianggap berbahaya: panjat tebing.

Namun, karena tekad kuat Desak, ayah ibunya akhirnya paham bahwa panjat tebing aman. Buntutnya, prestasi demi prestasi mengalir. Emas Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua salah satunya.



Pos terkait