Anggaran Perbaikan Jalan Kapten Mulyono Berpotensi Mubazir

truk rusak jalan
Ilustrasi (Faisal/Radar Sampit)

SAMPIT, radarsampit.com – Anggaran miliaran rupiah untuk perbaikan Jalan Kapten Mulyono yang akan dilakukan Pemkab Kotawaringin Timur (Kotim) berpotensi mubazir. Pasalnya, angkutan berat yang selama ini jadi penyebab utama kerusakan jalan dalam kota masih bebas melintas.

”Selama jalur itu masih dilintasi truk-truk besar, maka anggaran untuk perbaikan Jalan Kapten Mulyono itu akan percuma saja,” kata Handoyo J Wibowo, anggota Komisi IV DPRD Kotim, Senin (22/4/2024).

Bacaan Lainnya

Handoyo menuturkan, ruas itu bisa diperbaiki asalkan jalan lingkar selatan juga sudah normal dan aman dilintasi angkutan berat. Selama jalan lingkar selatan tidak bisa dilintasi, maka truk akan tetap melintas di atasnya dan kembali merusak jalan perkotaan.

”Dinas teknis harus memikirkan ini supaya jangan buang-buang anggaran. Kalau masih saja melintas, saya pikir lebih baik ditunda dulu perbaikan jalan itu, karena anggaran itu akan mubazir saja,” ujarnya.

Menurutnya, anggaran perbaikan jalan tersebut mencapai Rp8 miliar. Apabila perbaikan dilaksanakan, maka penertiban kendaraan berat yang melintas dalam Kota Sampit wajib digencarkan lagi.

Baca Juga :  WARNING!!! Ada Indikasi Kades dan ASN Terjun Politik Praktis

”Kita harus tegas. Kalau memang dilarang melintas di dalam kota, harus ada petugas, karena saya setiap hari melihat banyaknya truk besar yang melintas dengan muatan puluhan ton di jalur itu. Kondisi tersebut akan membuat jalan itu tidak akan bertahan lama,” tegasnya.

Sebelumnya, Pemkab Kotim mengalokasikan anggaran sekitar Rp8 miliar untuk perbaikan Jalan Kapten Mulyono, Sampit. Ruas itu akan ditingkatkan menggunakan metode Cement Treated Recycle Base (CTRB).

”Jalan Kapten Mulyono akan kami tingkatkan dari Bundaran Polres sampai simpang empat Jalan Pelita, kurang lebih 800 meter,” kata Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, Bina Konstruksi, Perumahan Rakyat, dan Kawasan Permukiman Kotim, Mentana Dhinar Tristama.

Metode CTRB tersebut dipilih karena Jalan Kapten Mulyono telah beraspal sebelumnya. Penanganan dilakukan dengan mendaur ulang lapisan aspal dengan cara mengupasnya, lalu ditambah material batu, semen, selanjutnya akan di-recycle menggunakan alat khusus. Metode tersebut bukan hal baru. Pihaknya pernah menggunakannya saat mengerjakan proyek Jalan HM Arsyad pada 2022 lalu. (ang/ign)



Pos terkait