PARAH!!! Ada Warga yang ”Gatal” Merusak Ornamen Terowongan Nur Mentaya

Tiang Lampu Dijamin Tahan Badai

terowongan nur mentaya
NYALA PERDANA: Bupati Kotim Halikinnor bersama unsur Forkopimda Kotim berfoto bersama usai melakukan nyala perdana di Terowongan Nur Mentaya, Jalan Tjilik Riwut Sampit, Sabtu (10/12). (YUNI/RADAR SAMPIT)

SAMPIT, radarsampit.com – Terowongan Nur Mentaya di Jalan Tjilik Riwut yang jadi ikon baru Kota Sampit dijamin tak akan mudah roboh. Bahkan, tiang melengkung itu disebut-sebut tahan dari terpaan angin badai. Di sisi lain, salah satu ornamen terowongan tersebut dirusak orang tak bertanggung jawab.

”Pemasangan tiang dijamin aman dari terpaan angin badai, karena sudah dilakukan uji terpaan angin. Ke depannya kemungkinan ada perubahan metode pada sambungan tiang di bagian atas,” kata Rian Afriyandi, Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Sungai Danau dan Penyeberangan Dinas Perhubungan Kotim, Selasa (13/12).

Bacaan Lainnya
Gowes

Pada setiap tiang lengkung senilai Rp 75 juta itu telah menggunakan lampu LED strip yang dilengkapi ornamen khas Kotim. Untuk menerangi jalan, Terowongan Nur Mentaya dilengkapi 9 alat KwH meter. Masing-masing berkapasitas 13.200 volt ampere dengan total 118.800 volt ampere.

”Antisipasi saja apabila ke depannya ada penambahan lampu dan pernak-pernik lain, ke depannya sudah siap listriknya. Lampu menyala 12 jam dalam semalam,” katanya.

Baca Juga :  Dua Buaya Seret Mayat di Teluk Segintung

Rian melanjutkan, selama proses pemasangan tiang penerangan Terowongan Nur Mentaya berlangsung, banyak masukan publik agar lokasi itu lebih baik. Mulai dari aspal yang masih bergelombang dan menimbulkan genangan air ketika hujan hingga pemasangan tiang yang dikhawatirkan dapat jatuh apabila diterpa angin.

”Masukan dari masyarakat kami terima dengan baik, karena memang harus ada masukan supaya dapat jadi bahan evaluasi. Untuk pemasangan tiang lengkung yang saat ini hanya dibaut, dalam waktu segera akan dicor beton agar semakin kuat,” ujarnya.

Menurut Rian, Terowongan Nur Mentaya masih dalam tahap pemeliharaan. ”Masa pemeliharaan sampai enam bulan atau Mei 2023. Jadi, ini masih kami cek secara rutin apabila ada yang perlu diperbaiki,” katanya.

Rian berharap masyarakat Kotim dapat ikut menjaga dan merawat Terowongan Nur Mentaya tanpa melakukan pengrusakan, apalagi pencurian. Pasalnya, sebelum menyala perdana, ada ornamen yang sengaja dirusak oknum tak bertanggung jawab.



Pos terkait