”Sebelum peresmian, ada akrilik dan lambang Kotim yang pecah karena dirusak oknum yang tidak bertanggung jawab. Itu sudah diperbaiki. Ke depannya kami berharap masyarakat saling menjaga dan merawat. Kami berharap Terowongan Nur Mentaya dapat meningkatkan kunjungan wisata, semakin menarik masyarakat dari kabupaten tetangga untuk datang berkunjung ke Sampit,” ujarnya.
Terowongan Nur Mentaya merupakan salah satu program Harati (Halikinnor -Irawati) untuk mewujudkan Kotim terang. Pemkab Kotim menganggarkan Rp14,8 miliar untuk pengadaan tiang melengkung pada sisi kanan dan kiri layaknya seperti terowongan cahaya.
Pemasangan PJU dikerjakan PT Inti Mitra Electrindo sebagai jasa pelaksana dan CV Wahana Karya Desain sebagai konsultan. Proyek mulai dikerjakan Agustus 2022 lalu dan sudah diresmikan atau nyala perdana oleh Bupati Kotim Halikinnor bersama unsur pejabat pada Sabtu (10/12) lalu.
Total ada 172 tiang yang didesain melengkung di sepanjang 2.500 meter, mulai dari Bundaran Samekto sampai Stadion 29 November Jalan Tjilik Riwut. Setiap sisi kanan dan kiri terdiri 86 tiang melengkung yang berjarak 30 meter dari tiang satu ke tiang berikutnya.
Ada pula tiang lurus dengan tambahan ornamen ikan jelawat khas ikon Sampit yang dipasang di median jalan (posisi tengah) sebanyak 18 tiang mulai dari Hotel Wella kearah Bundaran Habaring Hurung. (hgn/ign)