PANGKALAN BUN – Pasang Laut (Pasut) yang puncaknya diprediksi akan terjadi dalam beberapa hari ke depan mengancam pesisir terpadu Pantai Kubu, Bogam dan Keraya, di Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar).
Dengan catatan pasang puncak yang terjadi nantinya bila disertai dengan gelombang yang tinggi, angin kencang dan hujan lebat. Cuaca ekstrem tersebut berdampak terjadinya banjir rob di wilayah pesisir.
Kepala Stasiun Meteorologi (Stamet) Iskandar Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Aqil Ikhsan mengatakan bahwa sejatinya siklus pasang surut air laut rutin terjadi tiap bulan dan pasang surut laut tersebut dipengaruhi oleh gravitasi bulan.
Namun jika diserta dengan cuaca ekstrem, maka pasang laut akan membawa dampak bagi warga di permukiman setempat. “Pada saat pasang puncak dan bila disertai gelombang yang tinggi dan angin kencang serta hujan lebat atau ekstrem akan menimbulkan banjir rob di wilayah pesisir Kumai,” tegasnya, Selasa (16/11).
Ia juga mengungkapkan bahwa berdasarkan update terbaru untuk Rabu 17 November 2021 pasang laut akan terjadi di pesisir pantai dengan ketinggian gelombang mencapai 1,5 meter.
Untuk diketahui bahwa pasang laut setinggi 1,8 meter yang disertai hujan deras dan angin kencang pernah menerjang pesisir pantai Desa Keraya, pada Kamis 8 April 2021 silam. Gelombang pasang tersebut menghantam tiga rukun tetangga (RT) yaitu RT 01, RT 02, dan RT 04, rob air laut yang meluber hingga ke jalan poros membawa material sampah dan membuat warga setempat panik.
Ia menyebut peristiwa alam yang terjadi beberapa hari lalu di Pantai Keraya, Kecamatan Kumai di mana angin bertiup kencang, dan hujan deras serta air laut naik hingga mendekati permukiman disebabkan oleh kondisi gelombang tinggi. “Pasang puncak untuk hari ini di wilayah Kumai pukul 02.00 WIB sampai pukul 04.00 WIB tadi pagi, dengan ketinggian 1,6 meter dan ini belum masuk periode puncak maksimum di bulan ini, biasanya puncak maksimum saat pertengahan bulan (hijriah) atau awal bulan hijriah,” pungkasnya. (tyo/sla)