Bangun Posko Darurat Banjir di Cempaga, Dapur Umum Didirikan secara Swadaya

Banjir yang masih melanda sejumlah kecamatan di Kabupaten Kotawaringin Timur
BANJIR: Kondisi banjir di Desa Sudan Kecamatan Cempaga Hulu pada Sabtu (13/11) lalu sampai merendam rumah warga. (ANTARA/HO-BPBD KOTIM)

SAMPIT – Banjir yang masih melanda sejumlah kecamatan di Kabupaten Kotawaringin Timur, membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim mengambil keputusan untuk mendirikan posko darurat banjir, tepatnya di Desa Rubung Buyung, Kecamatan Cempaga.

Keputusan tersebut disepakati dalam hasil rapat BPBD Kotim bersama Dinas Sosial Kotim, Selasa (16/11). Kepala BPBD Kotim Rihel mengatakan, sejak beberapa hari lalu dikabarkan delapan kecamatan tergenang banjir dengan ketinggian bervariasi. Namun, banjir di Kecamatan Tualan Hulu dikabarkan surut.

Bacaan Lainnya

Untuk kecamatan lainnya, seperti Mentaya Hulu, Parenggean, Kotabesi, Cempaga Hulu, Cempaga, MB Ketapang, dan Baamang, genangan air masih bertahan di sejumlah titik.

”Kami sudah berkoordinasi terkait penyerahan bantuan banjir di lokasi terparah di Kecamatan Cempaga di Desa Patai dan Rubung Buyung,” kata Rihel.

Dari laporan terkini, ketinggian air di wilayah Cempaga dan Cempaga Hulu dilaporkan berkisar 30-150 cm. Di Cempaga Hulu ada sembilan desa/kelurahan terdampak banjir, 487 rumah terendam dan jumlah penduduk sebanyak 3.847 jiwa.

Baca Juga :  Dua Desa di Matangai Kapuas Terendam Banjir

Di Cempaga, terjadi di empat desa/kelurahan. Sebanyak 1,881 rumah dari 2.75 KK dan 7.271 jiwa terdampak banjir. Di antara tujuh kecamatan yang terdampak banjir, dua kecamatan berada pada status zona merah, sedangkan kecamatan lainnya ditandai dengan zona kuning.

Dari laporan kecamatan ke BPBD Kotim, diputuskan mendirikan posko darurat di Desa Rubung Buyung. ”Tim BPBD Kotim mulai bersiap mendirikan posko. Dapur umum juga sudah didirikan secara swadaya di Desa Pundu. Saat ini dilaporkan ketinggian air di Cempaga dan Cempaga Hulu di kisaran 20-150 cm. Sore tadi dilaporkan, Kelurahan Kuala Kuayan, Kecamatan Mentaya Hulu, mulai naik di kisaran 30 cm dari permukaan tanah,” ujarnya.

Pihaknya juga melakukan pemantauan survei udara menggunakan drone di Desa Pantai Harapan dan Desa Patai, serta di Kota Sampit. Hasilnya, tercatat sejumlah titik di Jalan Anang Santawi, Gang Huldi, Gang Mandiri, dan simpang tiga Suprapto yang sebelumnya banjir dengan ketinggian 10-15, terpantau surut.



Pos terkait