Pelajar SD Kotim Unjuk Kebolehan Lomba Baca Puisi

lomba baca puisi pelajar sd kotim
PENUH PENGHAYATAN: Pelajar SD unjuk kebolehan membaca puisi di halaman Museum Kayu Sampit, Rabu (10/8). (YUNI/RADAR SAMPIT)

SAMPIT, radarsampit.com – Lomba baca puisi Public Culture Museum Kayu Sampit diikuti puluhan pelajar sekolah dasar (SD) sederajat. Acara tersebut merupakan rangkaian kegiatan public culture yang digelar Dinas Kebudayaan Pariwisata Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) di halaman Museum Kayu Sampit, (10/8).

Di hadapan para juri, puluhan peserta unjuk kebolehan dengan penuh penghayatan membaca puisi karya penyair lokal dan nasional. Acara tersebut secara resmi dibuka Kepala Disbudpar Kotim Ellena Rosie.

Bacaan Lainnya
Pasang Iklan

Dalam sambutannya, Rosie mengharapkan lebih banyak lagi peserta yang mengikuti lomba baca puisi. Meski cukup antusias, peserta yang ada saat ini menurutnya belum maksimal.

”Semoga ke depannya peserta lebih banyak lagi,” ucapnya.

Pada kesempatan itu, Rosie dan Kepala UPTD Museum Kayu Sampit Dwi Astuti Wardani, unjuk kebolehan dalam membaca puisi bertemakan kemerdekaan. Penampilan ketiganya cukup menyita perhatian peserta dan tamu yang hadir.

Rosie berharap pada event selanjutnya lebih banyak lagi peserta yang berpartisipasi, mengingat cukup banyak sekolah yang ada di Kotim.

Baca Juga :  18.273 Warga Kotim Terima Beras Masing-masing 10 Kg

”Kalau melihat jumlah sekolah dasar di Kotim, jumlah peserta yang ada saat ini belum sebanding, sehingga kami berharap semoga ke depannya lebih banyak lagi yang berpartisipasi,” harapnya.

Meskipun jumlah peserta belum sesuai harapan, tidak berpengaruh terhadap semangat para peserta. Mereka tetap memberikan penampilan terbaiknya, menghayati setiap bait puisi yang dibacakan.

Lomba baca puisi tersebut merupakan salah satu rangkaian Public Culture Kotim 2022. Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) dan HUT ke-18 di Museum Kayu Sampit.

Ketua Pelaksana Public Culture Museum Kayu Sampit Muhammad Yusdiannur mengatakan, ada 24 peserta yang mendaftar dalam lomba tersebut. Namun, hanya 22 peserta yang tampil, karena dua peserta lainnya sakit.

”Mari jadikan budaya dan kearifan lokal kita sebagai wadah kreasi generasi muda, pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat,” kata Yusdiannur.



Pos terkait