Pembuktian Kotim ”Merdeka”, Pawai Pembangunan Ajang Pelepas Dahaga dan Menghibur Warga

pawai pembangunan kotim
MERIAH: Pelaksanaan pawai pembangunan yang digelar Pemkab Kotim berlangsung meriah. Para peserta yang tampil penuh kreasi, sehingga menghibur warga, Minggu (21/9). (RADO/RADAR SAMPIT)

SAMPIT, radarsampit.com – Dua tahun lebih kehidupan masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terpasung pandemi Covid-19. Berbagai kegiatan pengumpulan massa tak pernah lagi digelar demi menjaga agar virus tak menyebar. Dalam momentum HUT Kemerdekaan RI ke-77 tahun, Kotim membuktikan merdeka dari virus yang menyiksa.

Hal tersebut tercermin dalam pelaksanaan Pawai Pembangunan yang digelar Pemkab Kotim, Minggu (21/8). Pawai itu disebut-sebut yang terbesar yang pernah digelar di Sampit. Sebanyak 329 peserta terlibat dengan jumlah ribuan orang yang meramaikan. Belum lagi warga yang tumpah ruah di jalanan, di sepanjang rute pawai.

Bacaan Lainnya

Selama pandemi sedang ganas-ganasnya, pemerintah memang membatasi secara ketat semua pelaksanaan kegiatan yang melibatkan banyak orang. Tak sedikit pula warga yang dikenakan sanksi akibat melanggar protokol kesehatan.

Baca Juga :  NAH LHO!!! Satu SPBU di Sampit Ini Diduga Disanksi Pertamina

Dalam pawai yang digelar kemarin, semua aturan pandemi tak lagi berlaku. Sebagian besar warga maupun peserta, tak lagi menggunakan masker atau penutup muka. Tak ada petugas yang menegur. Warga dengan nyamannya berinteraksi dengan sesamanya. Selain menghibur, ajang itu juga seolah jadi pelepas dahaga warga yang haus hiburan.

Bupati Kotim Halikinnor bersyukur kegiatan tersebut berjalan sukses dan lancar. ”Alhamdulillah, pawai pembangunan dalam rangka memperingati hari proklamasi Kemerdekaan RI ke-77 dapat digelar. Cuaca mendukung. Dari pagi sampai siang lancar. Luar bisa. Semua berjalan lancar, tertib, dan meriah,” katanya.

Dari atas panggung utama, sekitar pukul 07.50 WIB, Halikinnor bersama unsur Forkopimda, Wakil Bupati Kotim Irawati, Sekda Kotim Fajrurrahman, dan sejumlah pejabat lainnya, melepas para peserta pawai yang diawali pengendara motor gede. Dilanjutkan marching band dan paskibraka sebagai pembuka pawai.

Kemudian peserta dari berbagai kategori. Urutan keberangkatan berdasarkan kategori diawali sepeda hias pelajar SD, SMP, dan SMA sederajat 13 regu. Dilanjutkan pejalan kaki pelajar SMP dan SMA sederajat dan mahasiswa 89 regu. Pejalan kaki masyarakat, dan umum 102 regu, drum band 14 regu, terakhir kendaraan hias SOPD, kecamatan, instansi vertikal, dan dunia usaha 111 regu, sehingga total mencapai 329 peserta.



Pos terkait