Penjurian Lomba Teknologi Tepat Guna Seharusnya Memperhatikan Orisinalitas

dr Joni
dr Joni

SAMPIT, radarsampit.com  –  Lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) 2024 telah sukses digelar Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur pada Selasa (5/3/2024) lalu.

Tim juri telah menentukan para juara. Namun, event ini menuai kritik dari pemerhati pendidikan lantaran kurang memperhatikan faktor originalitas dalam penilaian.

Bacaan Lainnya

”Penilaian lomba ini agaknya kurang memperhatikan faktor originalitas. Padahal dalam lomba ini, ada surat pernyataan bahwa produk yang dilombakan bukan hasil replika TTG yang sudah. Sedangkan inovasi pengupas sabut kelapa dan inovasi peniris minyak yang menjadi juara itu, sudah banyak diulas di youtube. Artinya itu bukan suatu inovasi yang baru,” kata pemerhati pendidikan yang juga notaris di Kotim Dr Joni.

Dia menyampaikan bahwa dalam event lomba TTG seperti ini seharusnya ada supervisi dari panitia sebelum dilaksanakan penilaian inovasi. Karya yang akan diprsentasikan lebih dulu dipastikan bukan replika atau tiruan dari inovasi yang ada.

Baca Juga :  KPU Kotim Terima Logistik Pemilu

”Tujuannya, supaya semua karya yang dibawa dalam penjurian itu benar benar sesuatu yang baru,” ujarnya.

Penilaian yang kurang baik akan berdampak pada hasil perlombaan di level yang lebih tinggi, seperti lomba TTG di tingkat provinsi dan nasional. Karya dari Kotim kemungkinan besar akan gugur karena bukan karya orisinal.

”Para guru pendamping maupun juri seharusnya juga memiliki wawasan yang luas, sehingga tahu mana karya yang sudah ada, dan mana karya yang baru. Bisa jadi karena ketidaktahuan, karya yang dilombakan ternyata sudah banyak dipakai di daerah lain,” terka Joni.

Seperti diketahui,  lomba TTG 2024 berjumlah 23 tim yang berasal dari SMA, SMK, MA, SMP sederajat. Pada kegiatan itu juga dilaksanakan pameran dari BUMDes yang ada di Kotim dan diikuti bazar UMKM yang ada di Sampit.

Tujuan lomba TTG 2024 adalah mendorong dan memotivasi masyarakat untuk mengembangkan daya inovasi TTG yang mempunyai prospek untuk dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dalam meningkatkan usaha ekonomi produktif dan kreatif berbasis pada potensi unggulan desa atau daerah.  (yn/yit) 



Pos terkait