Penobatan Cevi Yusuf Isnendar sebagai Raja Pemangku Adat Kebudayaan Daerah Banjar Kalimantan Tuai Polemik

penobatan raja banjar
Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon menobatkan Pangeran Cevi Yusuf Isnendar sebagai Raja Pemangku Adat Kebudayaan Daerah Banjar Kalimantan tiga hari lalu (Instagram/@fadlizon)

MARTAPURA, radarsampit.com – Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon menobatkan Pangeran Cevi Yusuf Isnendar sebagai Raja Pemangku Adat Kebudayaan Daerah Banjar Kalimantan tiga hari lalu berpotensi menimbulkan konflik. Penobatannya berlangsung di Kraton Majapahit, Jakarta, pada Selasa (6/5) sore.

Dalam unggahan medsos Instagram @fadlizon, Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon mengucapkan selamat dan sukses kepada Sultan Cevi Yusuf Isnendar Al Banjari, atas penobatannya sebagai Raja Kebudayaan Banjar Kalimantan.

“Raja budaya memiliki peran kunci dalam pemajuan budaya. Untuk itu, saya berharap Sultan Cevi Yusuf dapat mendorong pemajuan kebudayaan Kalimantan,” tulis Fadli Zon dalam caption di unggahan foto tersebut.

Menurutnya, sebagai bangsa yang dianugerahi kekayaan budaya yang luar biasa, sudah jadi tanggung jawab untuk menjaga, melestarikan serta memanfaatkan budaya.

“Dalam hal ini, Presiden Prabowo Subianto memiliki visi besar yang tertuang dalam Asta Cita dalam rangka untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045,” tulisnya.

Momen ini juga diumumkan lewat enam foto yang diunggah akun Instagram resmi Dinas Kebudayaan DKI Jakarta (@disbuddki) pada Rabu (7/5) lalu.

Baca Juga :  Pelaporan Sumbangan Dana Kampanye Pemilu 2024 Dihapus

Isi caption-nya tertulis penjelasan bahwa penobatan ini bukan sekadar seremoni adat. Melainkan juga sebagai langkah strategis dalam pelestarian budaya dan pengembangan kesenian daerah.

Lalu siapa sebenarnya Cevi Yusuf Isnendar? Informasi beredar menyebut bahwa ia adalah generasi keempat dari keturunan Pangeran Hidayatullah yang saat ini bermakam di Cianjur, Jawa Barat.

Dengan menyandang gelar Sultan Cevi Yusuf Isnendar Al Banjari, ia diamanatkan untuk mengemban tugas penting dalam menjaga warisan budaya Banjar, serta memperkuat jalinan budaya antardaerah.

Acara penobatan tersebut turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting nasional, antara lain Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, yang didampingi oleh Plt Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta Mochamad Miftahullah Tamary, Wakil Presiden RI ke-6 Try Soetrisno, Anggota DPR Bambang Soesatyo, Wamen Lingkungan Hidup Diaz Hendropriyono, Mantan Menko Polhukam Mahfud MD, serta para perwakilan dari negara-negara sahabat.



Pos terkait