SAMPIT, radarsampit.com – Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalteng merupakan salah satu daerah di Provinsi Kalteng yang menjadi penyangga pangan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Kesiapan itu sudah diupayakan Pemkab Kotim melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kotim dengan memberikan bantuan bibit tanaman dan hewan ternak serta bantuan alat mesin pertanian (alsintan) untuk kelompok tani yang diharapkan dapat mengoptimalisasi peningkatan produktivitas pangan di Kotim.
Bantuan diserahkan secara simbolis Bupati Kotim Halikinnor didampingi Wakil Bupati Kotim Irawati dan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kotim Sepnita.
”Semoga bantuan ini dapat dimanfaatkan secara maksimal dan dapat meningkatkan produktivitas pangan di Kotim. Terima kasih untuk para petani, peternak, dan pelaku usaha agribisnis yang telah memenuhi kebutuhan pangan untuk masyarakat Kotim,” kata Halikinnor, Kamis (19/9).
Kotim memiliki potensi besar untuk menjadi kabupaten yang mandiri dalam produksi pangan, sekaligus mampu berkontribusi terhadap ketahanan pangan nasional.
Namun, ada banyak faktor yang mempengaruhi ketahanan pangan yang disebabkan karena perubahan iklim, pengelolaan sumber daya alam yang buruk, dan alih fungsi lahan pangan menjadi nonpangan.
”Melalui bantuan alsintan ini, diharapkan dapat memudahkan dan mempercepat serta meningkatkan kapasitas dan produktivitas hasil kerja petani,” ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kotim Sepnita mengatakan, bantuan bibit tanaman buah-buahan yang diserahkan, seperti bibit jeruk sebanyak sebanyak 5.035 batang (12,5 ha), bibit durian 4.035 batang (40,35 ha), kelengkeng 2.000 batang (12,8 ha), tersebar di Kecamatan Parenggean, Kotabesi, dan Mentaya Hilir Utara.
Ada pula pengembangan sayur-sayuran komoditas cabai, tomat, terong dan kacang panjang yang tersebar di Kecamatan Baamang, Mentawa Baru Ketapang, Kotabesi, dan Bukit Santuai.
Selain itu, pengembangan jagung seluas 390 hektare yang tersebar di Kecamatan Telaga Antang, Parenggean, Mentaya Hulu, Cempaga Hulu, Baamang, Seranau, MB Ketapang, Mentaya Hilir Utara dan Mentaya Hilir Selatan. Kegiatan tersebut difasilitasi dengan alat tanam jagung, alat pemipil jagung, pengukur kadar air, dan herbisida untuk percepatan tanam.