Petani Berharap Bupati Kotim Lobi Pusat, untuk Evaluasi Larangan Ekspor Rotan

Rotan Kotim
ROTAN: Pekerja rotan saat mengikat puluhan bilah rotan untuk dikirim ke antarpulau di Gudang Rotan milik salah seorang pengusaha rotan di Kecamatan Kotabesi, pada 13 Maret 2020 lalu. (DOC/HENY RADAR SAMPIT)

Dampak dari larangan ekspor rotan mentah dan setengah jadi produksi rotan di 19 desa di Kotim mengalami penurunan karena petani mulai enggan memanen komoditi budidaya akibat harganya yang terus menurun. Jumlah petani rotan di 19 desa itu sekitar 4.021 orang.

Sejak adanya aturan tersebut, penghasilan para petani tidak menentu lagi. Kebun rotan yang selama ini menjadi sumber penghasilan andalan mereka sekarang sudah tidak lagi menjanjikan. Selain itu, tidak sedikit warga yang kini mulai mengganti tanaman mereka ke kelapa sawit, akibatnya kebun rotan mereka dibabat habis dan memilih ditanam kelapa sawit. (ang/ign)



Baca Juga :  Bocornya Gas Elpiji Jadi Biang Keladi Kebakaran Kompleks Inhutani

Pos terkait