Pj Bupati Lamandau Kunjungi Tambang Bijih Besi

Sudah Dua Tahun PT KPC  Tidak Berproduksi

kpc lamandau
KUNKER: Pj Bupati Lamandau Lilis Suriani, dan jajarannya, bersama manajemen PT KPC, saat ke lokasi tambang bijih besi di Desa Bintang Mengalih, Kecamatan Belantikan Raya, baru-baru tadi. (istimewa)

NANGA BULIK, radarsampit.com – Dalam rangka silaturahmi dan mempererat  jalinan kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Lamandau dan dunia usaha, Pj Bupati Lamandau Lilis Suriani mengunjungi areal tambang bijih besi PT Kapuas Prima Coal Tbk (PT KPC) di Desa Bintang Mengalih, Kecamatan Belantikan Raya, Senin (4/3/2024).

“Saya harap dengan adanya kunjungan ini semakin mempererat kerjasama kita,” ujar Lilis. Pj Bupati didampingi oleh Kadis PMPTSP Lamandau, Dinas Nakertrans dan DLHK serta anggota rombongan lainnya, dan  disambut oleh direktur serta sejumlah staf PT KPC.

Bacaan Lainnya

PT Kapuas Prima Coal Tbk merupakan perseroan yang melakukan kegiatan usaha bidang pertambangan dan perdagangan, bijih besi dan berdiri sejak tahun 2005, dengan area penambangan seluas 5 ribu hektare lebih.

Dalam kesempatan tersebut Pj bupati juga berkesempatan melihat areal PT KPC, serta melihat pola kerja perusahaan pertambangan bijih besi tersebut. Namun sayangnya sudah hampir dua tahun terakhir perusahaan tersebut tidak berproduksi.

Baca Juga :  Jemaah Calon Haji asal Lamandau Masuk Kloter 5

“Kita berkoordinasi terkait penggunaan pekerja lokal dan asing, dan mengecek apakah semua sudah tercover BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan,” ungkap Lilis.

Dirinya juga mengimbau agar PT KPC selalu proaktif dalam menjalankan program-program Coorporate Social Responsibility (CSR)nya. Terutama untuk membantu pembangunan daerah dalam berbagai bidang, seperti infrastruktur, pendidikan, kesehatan, keagamaan dan sosial kemasyarakatan lainnya.

Sementara itu Direktur PT KPC Padli Noor mengungkapkan, pihaknya sangat senang karena Pj bupati sudah bersedia datang ke lokasi tambang. Ia berharap keberadaan PT KPC dapat selalu memberikan manfaat bagi pemerintah daerah dan masyarakat sekitar.

“Tambang besi sudah lama tidak berproduksi karena harga mineral yang jatuh. Ditambah lagi kenaikan BBM industri akibat perang Rusia-Ukraina dan Israel-Palestina,” ungkapnya.

Padli menambahkan, selain itu harga mineral Pb dan Zn juga ikut terdampak turun. Sehingga perusahaan itu saat ini masih terus melakukan kegiatan eksplorasi pemboran untuk menemukan cadangan-cadangan yang baru dan besar, sembari menunggu harga mineral membaik. (mex/gus)



Pos terkait