NANGA BULIK-Kerusakan jalan di poros Perigi – Desa Bukit Jaya semakin parah, hujan yang terus mengguyur membuat kondisi jalan makin sulit dilewati. Setidaknya ada 10 titik jalan yang kondisinya sangat membahayakan untuk dilintasi karena becek, licin, dan lubang dalam.
Perjalanan dari Simpang Sepaku yang biasa hanya 2,5 jam, kini bisa mencapai 8 jam. Akibatnya banyak kendaraan yang memilih jalur alternatif melalui jalan perusahaan perkebunan, karena jalan poros tidak bisa dilalui lagi. “Tadi malam ada travel angkutan penumpang dari Pangkalan Bun yang tersangkut sehingga harus ditarik ekscavator. Kondisinya sangat sulit dilalui kendaraan roda empat,” ungkap Rudi, salah satu warga setempat, Sabtu (4/9).
Namun ternyata jalan di dalam kebun perusahaan kondisinya juga tidak semulus yang dibayangkan. Ada beberapa lokasi yang terendam banjir. “Tadi pagi (kemarin) sekitar pukul 10.00 WIB, satu dari tiga iring-iringan truk sembako terguling saat melintas.
Isi truk berupa beras, telur, minyak goreng, dan bahan makanan lainnya terendam air. Beruntung kejadian ini tidak sampai menyebabkan korban jiwa. Namun pemilik sembako diperkirakan menderita kerugian puluhan juta rupiah.
“Truk angkutan sembako dari Pangkalan Bun itu akan ke Desa Bukit Jaya KM 18, milik Bu Taromah, terguling saat lewat jalan PT NAL karena jalan poros rusak parah. Sopir truk salah salah ambil posisi jalan, terlalu pinggir. Jalannya memang terendam banjir jadi tidak terlihat tepiannya. Kasihan barang-barangnya jadi basah,” pungkasnya. (mex/sla)