Ratusan Mahasiswa KKN Menyebar di Kotim

Mengabdi di 30 Desa

Ratusan Mahasiswa KKN Menyebar di Kotim
Wakil Bupati Kotim Irawati saat menerima Mahasiswa KKN dari IAIN Palangka Raya angkatan 34 tahun 2021, di halaman Pemkab Kotim, Senin (12/7).(yuni/radarsampit)

SAMPIT-Sebanyak 300 mahasiswa dari Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya, masuk ke Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), dalam rangka melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Mereka pun diterima resmi Pemkab Kotim, melalui Wakil Bupati Kotim Irawati, Senin (12/7) kemarin.

Turut hadir menerima, Camat Mentawa Baru Ketapang, Camat Mentaya Hilir Utara, Camat Mentaya Hilir Selatan, Camat Teluk Sampit, Kepala Desa Pelangsian, Kepala Desa Bapeang, Desa Telaga Baru, Kepala Desa Pelangsian, Kepala Desa Eka Bahurui. Mahasiswa tersebut juga didampingi Wakil Rekor III IAIN Palangka Raya Sadiani.

Ratusan mahasiswa tersebut bakal ditempatkan di 30 desa. Antara lain Desa Bagendang Hulu, Desa Bagendang Hilir, Desa Bagendang Tengah Desa Bagendang Permai, Desa Basirih Hulu, Desa Samuda Kecil Desa Samuda Besar, Desa Sebamban, Desa Handil Sohor, Desa Sei ljum Raya Desa Parebok, Desa Basawang, Desa Lampuyang, Desa Ujung Pandaran, Desa Bangkuang Makmur, Desa Bapanggang Raya, Desa Jaya Kelapa, Desa Jaya Karet.

Para mahasiswa tersebut berasal dari 4 Fakultas di Lingkungan IAIN Palangka Raya, yaitu Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Fakultas Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, dan Fakultas Ushuludin Adab dan Dakwah.

Baca Juga :  PLN Belum Masuk, Sejumlah Desa Di Sukamara Masih Gunakan Genset

“Saya atas nama pribadi dan pemerintah kabupaten mengucapkan selamat datang dan terima kasih atas kepercayaan rektor IAIN Palangka Raya yang telah memilih Kabupaten Kotim sebagai tempat KKN mahasiswa IAIN Palangkaraya,” kata Irawati dalam sambutannya.

Menurutnya, adanya KKN ini sedikit banyak akan membantu masyarakat dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan ikut mencerdaskan masyarakat pedesaan.

“Pada dasarnya ilmu pengetahuan itu tidak hanya digunakan untuk diri para mahasiswa sendiri saja akan tetapi juga untuk kepentingan masyarakat luas seperti yang dilaksanakan para mahasiswa KKN ini,” imbuh Irawati.

Diharapkannya, para mahasiswa tersebut memahami kaidah kehidupan bermasyarakat,  karena pada hakekatnya masyarakat merupakan partner dalam pembangunan. Bukan sebagai objek pembangunan.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *