Ratusan Warga Palangka Raya Belum Berani Pulang

Banjir yang melanda sejumlah kawasan di Kota Palangka Raya belum surut total
MASIH MENGUNGSI: Warga terdampak banjir bersama bayi dua bulan, Rizka Akila Saputri yang terpaksa mengungsi di Posko Pengungsian Kawasan Pasar Kahayan. (DODI/RADAR SAMPIT)

Sejumlah rumah warga sudah bisa ditempati, hanya tinggal beberapa titik lokasi yang masih terendam, seperti di Gang Waluh Jalan Bakung Merang, Jalan Talio, dan Jalan Bangaris 5. Di Kelurahan Pahandut, sejumlah titik belum bisa dilalui kendaraan. Kemudian, di Jalan Kalimantan, air sebagian masih merendam jalan.

 

Bacaan Lainnya

Terserang Penyakit

Sementara itu, dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Palangka Raya, warga terdampak banjir tercatat sebanyak 33.013 jiwa atau 8.876 KK. Warga terdampak tersebar di 5 kecamatan dan 21 kelurahan. Bencana yang belum berlalu membuat sejumlah warga terserang penyakit.

”Keluhan para pengungsi berupa gatal-gatal, ISPA (infeksi saluran pernapasan akut, Red), dan diare. Keluhan tersebut sudah ditangani petugas kesehatan di posko pengungsian,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Andjar Hari Purnomo.

Baca Juga :  Tanggap Darurat Banjir, Minamas Plantation Distribusikan 1000 Paket Bahan Pangan

Bagi pengungsi balita, lansia, dan penderita penyakit kronis yang memerlukan penanganan lanjutan, kata Andjar, diminta segera dirujuk ke RSUD Kota Palangka Raya. Pihaknya telah menurunkan tim tenaga kesehatan dari seluruh puskesmas secara maksimal.

Kepala Hubungan Masyarakat (Humas) RSUD Kota Palangka Raya Hendra Panguntaun mengatakan, pihaknya merawat sejumlah pasien yang merupakan warga terdampak banjir.

”Sejauh hanya beberapa pasien rawat jalan kurang dari 20 orang. Rata-rata keluhannya demam ringan, flu, dan kelelahan,” katanya.

Hendra melanjutkan, RSUD Kota mempersiapkan diri menghadapi dua bencana, yakni banjir dan Covid-19, dengan selalu menyiagakan pelayanan IGD dan Poli Covid-19 selama 24 jam.

”Tim medis dan paramedis selalu siap. Ruang isolasi 2 yang dulu digunakan sebagai fasilitas isolasi untuk pasien Covid-19, untuk sementara dialihkan menjadi ruang rawat biasa,” katanya. Menurutnya, hal tersebut dilakukan untuk menyiagakan diri terhadap peningkatan kunjungan rawat inap akibat banjir. (daq/rm-107/ign)



Pos terkait