Satu Nyawa dan Lima Rumah Terbakar di Kota Besi

Korban Sempat Teriak Memanggil Ibunya

kebakaran kota besi
KEBAKARAN: 5 buah rumah warga hangus jadi arang akibat dilalap api di Kelurahan Kota Besi Hulu, Kecamatan Kota Besi, Kotim, Sabtu (26/8/2023) dini hari.

Sementara itu Camat Kotabesi Gusti Mukafi menuturkan, kebakaran menghanguskan lima buah rumah. Sementara dua rumah lainnya terbakar di bagian dapur.  Ada 10  kepala keluarga dan 30 jiwa yang terdampak dalam musibah ini. Sedangkan satu orang korban meninggal dunia atas nama Kelvin Pratama usia 16 tahun sekolah di SMK Negeri 1 Kotabesi.

Gusti mengatakan, warga terdampak kebakaran bermalam atau tinggal di rumah sanak keluarganya di sekitar lokasi kebakaran.

Bacaan Lainnya
kebakaran kota besi
TAKZIAH: Wakil Bupati Kotawaringin Timur, Irawati saat melayat korban kebakaran di Kecamatan Kota Besi, Sabtu (26/8/2023)

Sementara itu, Bupati Kotim Halikinnor dan Wakil Bupati Kotim Irawati turut berbelasungkawa atas musibah kebakaran yang dialami warga  Kelurahan Kotabesi Hulu. Halikinnor dan Irawati meninjau langsung ke lokasi kebakaran, dan memberikan bantuan kepada para korban.

“Saya meninjau musibah yang menimpa warga kita di Kelurahan Kotabesi Hulu yaitu terjadinya kebakaran terhadap lima  buah rumah dan dua yang terdampak. Kita dari pemerintah daerah menyampaikan prihatin dan berbelasungkawa karena ada warga kita yang meninggal dunia,” kata Halikinnor.

Baca Juga :  Pacaran Daring lalu Putus, sang Mantan Ancam Sebarkan Foto Tak Senonoh

Halikinnor juga mengingatkan seluruh masyarakat agar selalu berhati-hati dan waspada terhadap ancaman bencana kebakaran yang kapan saja bisa terjadi.

“Musibah ini kita tidak tahu kapan dan dimana akan terjadi. Saya sering ingatkan agar berhati-hati, namanya permukiman itu tidak bergantung kemarau atau hujan, kapanpun bisa terjadi kebakaran. Untuk itu kita ambil hikmah atas kejadian ini. Mari kita mewaspadai dan disinilah bentuk empati dan kepedulian kita sesama warga,” ungkapnya.

Halikinnor menyebut, tenda tidak perlu didirikan karena warga bermalam di rumah sanak keluarganya.

“Disini tidak perlu ada tenda, karena di sini satu lingkungan keluarga, saya tahu persis, karena di sini tempat saya bermain juga dulu. Rumah pertama yang kebakaran rumah Pak Abdul Haidir, teman saya satu kantor dulu, jadi saya tahu persis. Dan musibah ini mudah-mudahan tidak terulang kembali,” tuturnya.



Pos terkait