Menurut warga yang enggan namanya disebutkan, kegiatan itu berlangsung cukup lama. Setiap malam selalu ramai didatangi pengunjung, terlebih pada Sabtu malam.
Awalnya, ungkap warga tersebut, kegiatan itu dilakukan sembunyi-sembunyi. Namun, kini sudah terang-terangan. Sebagian besar perempuan yang bekerja menjadi pemuas nafsu rata-rata dari luar Kotim.
Selain pendatang baru, lanjutnya, perempuan di lokasi itu juga ada orang lama yang sudah dipulangkan, namun kembali lagi. “Dulu semua pekerjanya pulang. Saat itu pemerintah memberi mereka uang,” ujarnya, Senin (10/1).
”Banyak muda-muda dan cantik-cantik perempuannya sekarang. Selain menyediakan itu (layanan esek-esek, Red), mereka juga buka karaoke,” katanya. (ang/ign)