SSTTT!!! Ada yang Coba-Coba Lobi Seleksi Paskibraka Kotim, Ngotot Minta Anaknya Lolos

seleksi paskibraka kotim
PEMBUKAAN SELEKSI: Wakil Bupati Kotim Irawati didampingi Kepala Kesbangpol Kotim Sanggul Lumban Gaol menyematkan kartu tanda peserta seleksi calon anggota Paskibraka Kotim 2023 di Gedung Serbaguna Sampit, Senin (27/3).  (HENY/RADAR SAMPIT)

Selanjutnya, pada 27-29 Maret 2023, sebanyak 398 pendaftar mengikuti seleksi parade di Gedung Serbaguna Sampit. Peserta langsung dilatih anggota TNI Polri serta melibatkan 15 anggota Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kotim.

”Seleksi parade terbagi menjadi enam kelompok. Setiap hari dibagi dua shift, mulai pukul 08.00-12.00 WIB dan dilanjutkan pukul 13.00-16.00 WIB. Hari ini (kemarin, Red) mereka mengikuti tes parade. Setelah itu, 5 April dilanjutkan tes Pancasila yang materi soalnya langsung dari BPIP. Ada juga tes intelegensi umum yang akan dilaksanakan 6 April 2023 di Gedung Serbaguna,” katanya.

Bacaan Lainnya

Lebih lanjut Sanggul mengatakan, setelah seleksi parade, seleksi tes Pancasila, dan intelegensi selesai, calon anggota Paskibraka yang bertahan akan mengikuti seleksi pelatihan baris berbaris (PBB) dan seleksi kesamaptaan pada 27 April 2023 di lapangan Yonif Raider 631 Antang. Terakhir seleksi kepribadian pada 28-29 April 2023 di Balai Diklat BKPSDM Kotim. Hasilnya akan diumumkan pada 30 April 2023.

Baca Juga :  Prihatin Nelayan Dua Bulan Antre Es Balok, Bupati Kotim Kawal Langsung Pembangunan Pabriknya

”Tahapan seleksi ini dilaporkan secara real time. Kami diberi waktu dari jam 8 pagi sampai 12 siang harus mengunggah laporan. Apabila terlambat, sistem ditutup. Seleksinya juga dilakukan ketat dengan penilaian terpusat. Contohnya, penilaian tinggi badan. Minimal perempuan tingginya 160 cm dan laki-laki 165 cm,” ujarnya.

”Mulai tahun ini, mereka yang lolos menjadi anggota Paskibraka dan menjadi alumni Paskibraka nantinya akan bertugas sebagai Duta Pancasila Purna Paskibraka Indonesia (DPPPI),” tambahnya.

Seleksi yang ketat, ditambah kegiatan yang dijadikan ekstrakulikuler bergengsi itu membuat banyak peminat yang ingin mendaftar. Bahkan, tak sedikit pula Kesbangpol dilobi sejumlah pihak yang menginginkan anaknya masuk sebagai anggota Paskibraka.

”Menjadi anggota Paskibraka itu dinilai punya pamor dan poin plus, karena itu ada banyak orang tua yang mendaftar ’memaksakan’ anaknya sebagai anggota Paskibraka. Walaupun anaknya tidak mampu secara fisik kesehatan, tetap dipaksa,” ujarnya alumni Paskibraka angkatan 1982 ini.



Pos terkait