Hampir dua tahun peserta didik belajar secara daring. Pandemi telah merenggut sebagian masa penting dalam hidup mereka di sekolah. Rasa rindu belajar tatap muka kian membuncah ketika penyebaran Covid-19 mulai mereda.
DODI, Palangka Raya
Kerinduan mendalam belajar bersama teman sebaya di ruang sekolah dirasakan dua siswi MAN Palangka Raya, Nazwa (17) dan Mita (16). Agar bisa kembali ke meja sekolah, mereka siap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
”Kami siap menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan jika kembali sekolah. Kami sangat ingin dan rindu sekolah. Hampir dua tahun ini tidak bertemu teman-teman dalam satu ruangan. Bercanda, bergurau, dan bertatap muka,” ujar Nazwa membuka percakapan saat melakukan vaksinasi di Kompleks IAIN, belum lama ini.
Dara cantik yang akan melanjutkan pendidikannya ke Mesir ini menuturkan, apa pun instruksi pemerintah, mereka siap menjalani. Asalnya bisa kembali ke sekolah. Termasuk hal mengikuti program vaksinasi.
”Kami sudah mau lulus, tetapi belum bertemu dan sekolah secara langsung. Pokoknya rindu sekolah,” ujar remaja berkacamata ini.
Ketika ada informasi bahwa sekolah tatap muka akan dilaksanakan, lanjut Nazwa, kabar itu membuat dirinya dan ratusan temannya bahagia, meski sampai sekarang belum terlaksana. Meski demikian, mereka tetap mendukung kebijakan pemerintah lantaran situasi pandemi yang belum berakhir.
”Mendengar akan belajar tatap muka senang banget, walaupun akhirnya tidak jadi. Kami maunya sekolah. Sekolah seperti dulu, walaupun kondisinya berbeda karena harus menerapkan protokol kesehatan,” ujarnya lagi.
Nazwa berharap dalam waktu tidak lama sekolah kembali dibuka. Dia pun berharap masyarakat dan seluruh pelajar terus menaati prokes, sehingga penyebaran Covid-19 bisa ditekan.
”Saya berharap masyarakat dan semuanya taat kepada pemerintah. Ikuti prokes dan semoga wabah ini segera berlalu, sehingga bisa kembali bersekolah. Bayangkan, hampir dua tahun tidak pernah berkumpul bersama teman satu ruangan,” ujarnya.