PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Keberadaan Lapangan Tarmili di Kelurahan Raja, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), dapat menjadi salah satu aset potensial yang dimiliki oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Kotawaringin Barat.
Dalam rangka memaksimalkan aset – aset milik daerah, Dispar berharap agar Lapangan Tarmili yang merupakan salah satu tempat yang menjadi rujukan masyarakat untuk berolahraga dan wisata kuliner dapat dikelola oleh pemerintah daerah dan pihak ketiga (swasta).
Untuk diketahui bahwa Lapangan Tarmili merupakan salah satu lapangan yang dahulunya menjadi favorit masyarakat untuk bermain sepak bola. Dalam perkembangannya, lapangan tersebut saat ini beralih fungsi menjadi lapangan voli dan kuliner, sesekali menjadi tempat penyelenggaraan pasar malam.
Plt Kepala Dinas Pariwisata Kobar Edi Faganti mengatakan, salah satu aset daerah yang dikelola oleh dispar agar dimaksimalkan keberadaan dan manfaatnya ialah Lapangan Tarmili.
“Lapangan ini berada di tengah Pangkalan Bun, dan dulu menjadi salah satu tempat favorit masyarakat untuk berolahraga,” ujarnya.
Ia berkeinginan agar Lapangan Tarmili dapat kembali dimaksimalkan fungsinya, terutama untuk wisata kuliner dan olahraga dengan melakukan pengelolaan yang lebih baik, terutama peningkatan sarana dan prasarananya.
“Lapangan Tarmili ini mempunyai sejarah yang panjang, kita ingin lapangan ini dikembalikan fungsinya seperti semula,” harapnya.
Keberadaan pelaku UMKM di tepi lapangan, menjadi salah satu daya tarik lain untuk masyarakat yang sedang berolahraga. Untuk itu UMKM akan lebih dikembangkan kedepannya.
Ia berharap sementara ini pelaku UMKM dan masyarakat dapat secara swadaya bergotongroyong membersihkan tempat tersebut agar lebih indah dan nyaman untuk dikunjungi.
Keberadaan swasta dianggap penting untuk terlibat dalam pengelolaan. Dia memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada swasta untuk berperan serta dalam pengembangan lapangan Tarmili. “Saya tawarkan silahkan untuk berinvestasi agar Lapangan Tarmili menjadi salah satu ikon wisata alternatif di Kobar,” pungkasnya. (tyo/yit)