Tak Ada Laporan Kematian akibat Vaksinasi

vaksin
SISTEM CEGAT: Penyuntikan vaksin terhadap pengendara motor di Palangka Raya oleh anggota kepolisian, belum lama tadi.

PALANGKA RAYA –  Tercatat, sejauh ini sudah hampir 20 persen masyarakat di Kalimantan Tengah telah divaksin, dari target 70 persen untuk membentuk kekebalan komunitas (herd immunity).

Ketua Komisi Daerah (komda) Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Kalteng dr Yayuk Indriati menyatakan, tidak ada laporan kematian disebabkan vaksinasi yang terjadi di Kalteng. Meskipun beberapa gejala berat dan ringan ada dilaporkan.

Bacaan Lainnya

”Iya, ada beberapa laporan yang bergejala ringan. Ada dua yang bergejala berat. Tetapi setelah diselidiki hanya satu yang dilaporkan ke pusat. Memang ada yang meninggal, tetapi itu bukan karena vaksin, melainkan penyakit lain setelah lima hari menerima vaksin. Jadi pasien itu sebelum divaksin sudah sakit,” ujar wanita yang juga Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Doris Sylvanus ini.

Ia melanjutkan, terkait hal itu usai melakukan vaksin sudah ditangani secara langsung difasilitas kesehatan.

Baca Juga :  70 Persen Pelayan Publik di Seruyan Telah Divaksin

”Makanya kami telah dan selalu berkoordinasi kepada seluruh puskesmas dan fasilitas kesehatan yang memberikan vaksin untuk menekan itu. Masyarakat harus jujur dalam hal riwayatnya,” ujar Yayuk.

Ia menegaskan, agar warga tidak khawatir terhadap KIPI. Selalu ingat bahwa KIPI jauh lebih ringan dibandingkan terkena Covid-19 ataupun komplikasi terkait Covid-19. Tetapi, bila terjadi KIPI usai vaksin Covid-19 yang membutuhkan pengobatan dan perawatan di fasilitas kesehatan, maka pengobatan dan perawatan akan disesuaikan dengan indikasi medis dan protokol pengobatan.

Pembiayaan pelayanan kesehatan KIPI akan ditanggung oleh pemerintah sesuai Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 18 Tahun 2021.

Menurutnya, hal itu masuk program Gotong Royong Pembiayaannya ditujukan kepada peserta aktif maupun non aktif dari Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan pelayanan kesehatan yang akan diberikan setara dengan kelas III Program Jaminan Kesehatan Nasional.

Yayuk menambahkan, saat ini pemerintah terus melakukan percepatan vaksin dan meminta stok vaksin. Selain itu memastikan pemeriksaan kesehatan sebelum vaksin benar-benar dilakukan sehingga menghindari hal-hal tidak diinginkan.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *