Ternyata Ini Penyebab Ledakan di Gudang Brimob Polda Jatim

Gudang Brimob
PENGAMANAN: Suasana sterilisasi oleh aparat kepolisian di Jalan Gresik, Surabaya, usai ledakan di Mako Brimob, Senin (4/3/2024). (AHMAD KHUSAINI/JAWA POS)

SURABAYA, radarsampit.com – Ledakan di Markas Gegana Brimob Polda Jatim berasal dari gudang penyimpan bahan peledak yang sudah lama tidak dibuka. Kondisi itu diduga memicu kelembapan di dalam area bangunan.

Ditambah cuaca terik, suhu panas akhirnya menimbulkan reaksi bahan kimia yang tersimpan di dalam gudang.

Bacaan Lainnya

Komandan Satuan Brimob (Dansatbrimob) Polda Jatim Kombespol Suryo Sudarmadi menjelaskan, gudang tersebut setidaknya hampir sebulan tidak dibuka.

Sebab, jajarannya sedang fokus mengamankan Pemilu 2024. ’’Jadi, kegiatan disposal tidak dilaksanakan. Gudang tersebut dalam keadaan terkunci,” katanya.

Disposal atau pemusnahan bahan peledak berjangka waktu tidak tentu. Menurut dia, itu bergantung pada jumlah bahan peledak yang diamankan.

’’Ya, sesegera mungkin (tidak harus menunggu dalam jumlah banyak, Red),” terangnya. Suryo mengungkapkan, pada tahun lalu kegiatan disposal rata-rata dilakukan tiga bulan sekali.

Baca Juga :  Sidang Kasus Pencurian Sawit di Kotim Dijaga Ketat Polisi

Dia menambahkan, bahan peledak yang tersimpan di dalam gudang tersebut tidak terlalu banyak. Diperkirakan sekitar 1 kilogram. Selain itu, di dalamnya terdapat sejumlah bahan kimia lain. Antara lain, belerang dan potasium klorat.

Menurut Suryo, bahan tersebut sebenarnya akan dimusnahkan pekan ini. Namun, takdir berkata lain. Bahan itu lebih dulu meledak sendiri karena reaksi panas.

Dia memastikan evaluasi dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang. Di antaranya, membuat gudang penyimpanan yang lebih baik. ’’Dan jauh dari permukiman agar lebih aman,” ungkapnya.

Kabid Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jatim Kombespol Sodiq Pratomo menambahkan, ruangan yang lama tidak dibuka memang berpotensi lembap. Terlebih, ventilasi gudang juga terbatas. ’’Karena memang untuk gudang ya,” ungkapnya.

Kondisi itu, lanjut dia, cenderung menaikkan suhu ruangan. Ditambah cuaca yang terik di lokasi, bahan kimia di dalam gudang akhirnya bereaksi. ’’Kejadian sekitar pukul 10.00, kan lagi panas-panasnya,” jelasnya.

Sementara itu, Pemkot Surabaya mengambil alih perbaikan kerusakan di kantor Kecamatan Krembangan yang terdampak ledakan Senin (4/3/2024) lalu.



Pos terkait